Berita Tanahlaut

Kadis Dispersip Kalsel Borong Hasil Kerajinan Penghuni Rutan Pelaihari, Inilah Suasananya

Kunjungan sebelumnya ke Lapas Narkotika Karang Intan, LP Anak Martapura, Rutan Marabahan, LP Teluk Dalam dan LP Banjarbaru

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Edi Nugroho
banjarmasin post.co.id/syaiful anwar
BORONG-Kadis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel memetik hasil kebun Rutan Kelas II B Pelaihari 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASIN.CO.ID PELAIHARI - Kunjungan sebelumnya ke Lapas Narkotika Karang Intan, LP Anak Martapura, Rutan Marabahan, LP Teluk Dalam dan LP Banjarbaru hanya menyerahkan buku-buku bacaan untuk pemenuhan perpustakaan di tempat tersebut, kali ini ada suasana lain ke Rutan Pelaihari.

Kepala Rutan Kelas II B Pelaihari, Budi Suharto, A.Md,IP, S.H. didampingi stafnya secara khusus mengajak tim Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel melihat-lihat hasil perkebunan buah-buahan yang ada di lingkungan rutan dan dikerjakan oleh penghuni rutan tersebut.

Wabup HSS Turut Sambut Kunjungan Kerja Danrem ke Kodim 1003 Kandangan

Ada beberapa kebun buah dan sayuran yang ditanam di sana, pepaya, pisang, naga dan markisa sayur. Rombongan Dispersip yang dikomandani Dra Hj Nurliani tampak sumringah ketika berada di kebun yang berada di samping rutan tersebut.

"Selama ini kami memetik pepaya, kembang kates, terong pipit, ubi kayu untuk dibawa pulang," ucap Bunda Nunung, Rabu (8/7/2020).

Ditambahkannya, mereka juga diajak melihat-lihat hasil kerajinan warga binaan berupa meubel unik berbahan baku daur ulang dari botol air mineral.

Budi mematok harga Rp 400.000 untuk satu set meubel unik ukuran besar dan Rp 300.000 untuk yang kecil. Satu set terdiri dari satu buah meja dan empat kursi.

Bambang Trihatmodjo dan Mayangsari Rayakan 20 Tahun Pernikahan, Kisah Cinta Mereka Kembali Disorot

"Saya langsung membeli meubel cantik itu masing-masing satu set," ujar Bunda Nunung.

Selain itu mereka juga melihat hasil kerajinan penghuni Rutan membuat miniatur Rumah Banjar, bangunan icon dunia dan Perahu Pinisi dari bahan stik es krim.

Sementara itu, kata Bunda Nunung, dari 400 buku yang disuplai oleh Dispersip Kalsel (23/6) lalu, hanya 60 buku yang dikembalikan karena sisanya masih belum habis dibaca secara bergantian oleh warga binaan.

"Selasa, 7 Juli tadi, Pusling menambah kembali koleksi bukunya untuk dipinjamkan ke rutan sebanyak 250 buah. Buku-buku yang disuplai sesuai kebutuhan warga binaan seperti buku-buku agama, ketrampilan, berkebun dan bacaan novel," pungkasnya. (banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved