Wabah Virus Corona
FAKTA-Fakta Virus Corona Bisa Menyebar di Udara dan Menular, WHO: Bertahan dalam Waktu Lama
Akhirnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengakui bukti-bukti penyebaran virus corona di udara atau airborne.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kamis (9/7/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengeluarkan pernyataan virus corona dapat berlama-lama di udara dalam ruang tertutup
Bahkan dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
Dan dua hari lalu, WHO mengakui bukti-bukti penyebaran virus corona di udara atau airborne.
WHO awalnya meragukan bentuk penularan ini. Namun semakin banyak bukti ilmiah dan anekdotal yang menunjukkan penularan Covid-19 melalui udara.
• UPDATE Corona Jabar Jumat 10 Juli, 1.262 Kasus Positif Jabar dari Klaster Secapa TNI AD Bandung
• Update Covid-19 Kalsel : Terjadi Lonjakan 108 Kasus, Positif Covid-19 Mendekati 4 Ribu
• VIRAL Video Wanita Lempar dan Mau Robek Alquran di Makassar, Polisi: Pelaku Berinisial INC
Selain itu, minggu ini 239 ilmuwan membuat surat terbuka yang isinya mendesak WHO meninjau kembali penelitian dan merevisi rekomendasinya.
Diketahui sebelumnya, penularan virus corona terjadi melalui kontak langung seperti sekresi dari orang yang terinfeksi misalnya air liur, melalui droplet atau percikan pernapasan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.
Kontak langsung adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada di 1 ruangan dalam jarak 1 meter dengan kasus PDP atau Positif Covid-19.
Selain itu, kontak tidak langsung yang melibatkan benda atau permukaan yang terkontaminasi juga kemungkinan dapat menularkan virus.
Terbaru, WHO menyatakan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa menular lewat udara atau airborne.
Transmisi melalui udara
WHO resmi menyatakan bahwa penularan bisa terjadi melalui udara.
Dalam pernyataan resminya, WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
Untuk diketahui, droplet atau tetesan pernapasan berdiameter lebih dari 5-10 μm. Sedangan inti tetesan atau aerosol berdiameter kurang dari 5μm.

Aerosol adalah tetesan pernafasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara.
WHO mengatakan, penyebaran melalui udara dapat terjadi saat petugas medis terlibat dalam prosedur tertentu yang menghasilkan aerosol.