Sejarah Kota Pagatan Tanahbumbu

La Pangewa, Diangkat Menjadi Raja karena Ikut Membantu Sultan Banjar Mengusir Pemberontak

La Pangewa yang diberi gelar Kapitan Laut Pulo oleh Sunan Nata Alam yang bergelar Panembahan Batuah, adalah Raja Pagatan Pertama

Penulis: Man Hidayat | Editor: Eka Dinayanti
istimewa/sunnydronecreative
Bundaran Pagatan 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Kerajaan Pagatan mulai berjalan, tepatnya saat Hasan Pangewa atau La Pangewa adalah Raja Pagatan I yang memerintah tahun 1755-1800 di Kerajaan Pagatan.

La Pangewa, meninggal tahun 1838 dan digantikan oleh putranya Abdurrahim (La Palebbi).

Dia adalah cucu dari Puanna Dekke', seorang bugis dari tanah Wajo, Sulawesi Selatan, yang merintis terbukanya wilayah tanah Pagatan yang ada sekarang.

Kota Pagatan, Wilayah Paling Tua di Kabupaten Tanahbumbu

Kota Pagatan Awalnya Adalah Sebuah Kerajaan yang Didirikan oleh Puanna Dekke

Ini Gelar Raja Pertama Pagatan yang Dilantik Oleh Sultan Banjar

La Pangewa (atau Petta Coa, atau Hasan Pangewa), yang diberi gelar Kapitan Laut Pulo oleh Sunan Nata Alam yang bergelar Panembahan Batuah, adalah Raja Pagatan pertama yang memerintah Kerajaan Pagatan tahun 1755-1800.

Sebagai wilayah bagian dari Kesultanan Banjar, Pagatan turut membantu dalam pertikaian politik kerajaan melawan Sultan Amir bin Sultan Muhammadillah (keturunan Sultan Kuning) yang ingin menuntut tahta Kesultanan Banjar.

Atas keberhasilan mengusir Sultan Amir dari Tanah Kusan, La Pangewa, sebagai pemimpin Bugis Pagatan saat itu, akhirnya dilantik Sultan Banjar sebagai kapitan (raja) Pagatan.

Setelah pengangkatannya menjadi Kapiitan Laut Pulo dan Raja Pagatan pertama, La Pangewa memainkan peranan penting dalam menjaga wilayah-wilayah Tanah Bumbu dan perairan Kalimantan bagian tenggara dari perompak.

(banjarmasinpost.co.id/man hidayat)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved