Berita Tanahlaut
Korban Banjir di Pelaihari Dibikin Pusing Bersihkan Rumahnya yang Penuh Lumpur, Begini Harapannya
Banjir di Pelaihari yang merendam seribu rumah lebih warga Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut, kembali menyurut. Pascabanjir, warga pun bersihkan rumah.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Luapan air sungai yang sempat membanjiri lebih seribu rumah warga Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), telah surut. Warga korban banjir pun sibuk membersihkan rumah masing-masing, Minggu (12/7/2020) pagi.
Sebagian mereka bahkan mulai bersih-bersih rumah sejak Sabtu malam. Pasalnya air menjelang sore air mulai menyusut dan di beberapa tempat ba'da waktu isya telah terbebas dari banjir.
Termasuk di kawasan terparah terpapar banjir di kawasan Pintu Air di belakang pasar daging/ikan Pelaihari.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, sejak pagi warga setempat sibuk membersihkan rumah. Ada yang mengangkut perabot ke luar rumah, ada yang membersihkan lantai rumah yang menjadi kecokelatann oleh lumpur yang terlarut air saat banjir.
Ada pula yang sibuk memungut sampah organik seperti ranting dan batang kayu serta sampah anorganik seperti plastik makanan yang berserakan di halaman. Beberapa warga juga menjemur pakaian dan buku pelajaran anak-anak mereka yang turut basah.
• Budak Sabu di Astambul Diringkus Setelah Diintai Petugas Polsek Astambul
• Pandemi Covid-19 Penjualan Menurun 30 Persen, Honda Geber Promo Selama Juli 2020
• Penutupan Siring Piere Tendean Banjarmasin, Satpol PP Tetap Berjaga
• Berpotensi Hujan Ringan Hingga Sedang di Kalsel, Begini Pesan BMKG
Harta benda mereka banyak yang tak sempat terevakuasi pada Sabtu siang sehingga semuanya basah kuyup. "Semua habis basah, kasur, pakaian, dan semuanya lah," ucap H Gazali Rahman, warga Pintu Air.
Lelaki yang akrab disapa Aldo ini juga sibuk membersihkan tempat tinggalnya yang sehari sebelumnya tenggelam hingga setinggi dada orang dewasa. Bersama keluarganya, ia mengeluarkan perabotan karena lantai penuh lumpur dan harus dibersihkan lebih dulu.
Begitu pula dengan Hair, warga Pelaihari lainnya.
"Ini banyak banget lumpurnya, susah juga membersihkanya kalau manual. Kalau bisa kami mohon dibantu disemprotkan, kan pemda punya banyak alat pemadam. Semua rumah di sini penuh lumpur lantainya," keluhnya.
Mereka juga berharap bantuan bahan pangan seperti sembako. "Kemarin sih ada dapat mie instan. Harapan kami kalau bisa dibantu sembako lagi," tandas Aldo.
Warga Pintu Air umumnya mengaku kaget adanya banjir kali ini. Pasalnya sejak Pemkab Tala melakukan normalisasi (pengerukan) sungai setempat, belasan tahun silam, sejak saat itu tak pernah lagi kebanjiran.
"Tapi memang hujanya deras sekali dan lama. Mungkin juga sungai yang ada juga sudah mulai dangkal. Mohon diperhatikan lagi sungainya," harap Rahmat, warga Pintu Air.
Sementara itu dapur umum masih tetap diaktifkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersamama TNI dan pihak lainnya di makoramil Pelaihari di Jalan Datu Daim. Tempat ini berada pada posisi tinggi dan hanya berjarak sekitar seratus 200 meter dari permukiman Pintu Air.
Kepala Pelaksana BPBD Tala H Muh Kusry, Dandim 1009/Pelaihari Letkol (Inf) Adi Yoga Susetyo dan petinggi institusi terkait lainnya juga turut memantau dapur umum setempat.
"Banjir sudah surut. Kemarin sebagian warga memang sempat mengungsi ke rumah keluarga masing-masing. Hari ini sudah kembali dan bersih-bersih rumah," ucap Kusry.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
