Berita HSU
Harganya Jutaan, Kursi Enceng Gondok Pengrajin HSU Ini Ternyata Bisa Awet Bertahun-tahun
Kursi berbahan enceng gondok karya pengrajin di HSU awet bertahun-tahun walaupun berbahan dari tumbuhan
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merupakan salahsatu penghasil kerajinan dari eceng gondok yang sudah banyak dikenal.
Tak heran karena bahan dasar eceng gondok juga sangat mudah didapatkan di daerah yang sebagian besar merupakan daerah rawa ini.
Bukan hanya kerajinan dengan bentuk kecil seperti tas dan dompet namun juga untuk perabotan yang rumah tangga seperti kursi lengkap dengan mejanya.
Salahsatu pengrajin di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan Supianor mengatakan untuk kursi yang dibuat dari eceng gondok bisa dibeli dengan harga Rp 5 juta, namun sebenarnya harga disesuaikan dengan pemesanan dengan model dan jumlah kursi serta ukuran yang diminta.
• Enceng Gondok Kembali Tutupi Jembatan Antasari, Petugas Lakukan Ini
• VIDEO Pengrajin di HSU Ini Buat Anyaman Bernilai Tinggi dan Unik dari Enceng Gondok
• Kreasikan Anyaman Enceng Gondok untuk Kotak Pembungkus Kain, Dipesan Sasirangan dan Songket
Meskipun berbahan dasar dari tumbuhan, para pembeli tak perlu khawatir karena kualitasnya juga sangat baik sehingga bisa awet bertahun tahun.
Supianur menunjukkan satu set kursi yang sebelumnya digunakan untuk pelatihan dan sebagai pajangan di galerinya sudah berusia tujuh tahun namun kondisinya masih sangat baik, tidak perlu perawatan khusus namun upayakan selalu di suhu ruang atau tidak terkena panas dan hujan.
Untuk satu set kursi jika tidak mengerjakan pekerjaan lain dan juga bahan baku sudah tersedia membutuhkan waktu selama dua minggu.
"Jika sambil mengerjakan yang lain mungkin bisa sampai satu bulan, untuk ukuran dan jumlah kursi bisa disesuaikan dengan kebutuhan," ujarnya. Saat ini pemesanan kursi dari eceng gondok sudah ke luar daerah juga.(banjarmasinpost.co.id/reni kurniawati)
