Nutrisi dan Olahraga saat Pandemi
Tetap Bugar, Begini Anjuran Asupan Nutrisi Setelah Berolahraga
Saat melakukan olahraga dalam waktu lama dan intens, penting untuk menjaga kadar gula darah dan elektrolit tubuh agar tidak pingsan atau pusing.
Penulis: Mariana | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Health and Nutrition Science di Nutrifood Research Center, Rendy Dijaya Muliadi tidak menyarankan mengonsumsi makanan mengandung lemak sebelum berolahraga karena sulit dicerna tubuh sehingga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di perut.
Ini salah satu alasan orang merasakan sakit perut usai berolahraga.
Saat melakukan olahraga dalam waktu lama dan intens, penting untuk menjaga kadar gula darah dan elektrolit tubuh agar tidak pingsan atau pusing.
"Konsumsilah karbohidrat namun yang mudah dicerna misalnya carbo gel, pisang, energy bar, sport drink dan air jika berolahraga lebih dari satu jam misal lari maraton. Sekitar 10-20 gram setiap 15-20 menit atau 30-60 gram karbohidrat per jam disarankan," paparnya.
• Lemak Menumpuk Timbulkan Risiko Sindrom Metabolik, Begini Pencegahannya
• Tak Hanya Obesitas, Orang yang Terlihat Kurus Bisa Kena Sindrom Metabolik
• Masa Pandemi, Tetap Berolahraga Disertai Asupan Nutrisi Seimbang
Berolahraga lebih dari 2,5 jam, Rendy menyarankan asupan karbohidrat 20-30 gram setiap 15-20 menit atau 60-90 gram per jam.
Bila olahraga kurang dari satu jam, asupan karbohidrat cenderung tak dibutuhkan.
Setelah berolahraga, perlu mengembalikan tenaga dan cairan tubuh yang hilang sembari mengoptimalkan penyembuhan.
Yakni mengkonsumsi air, karbohidrat untuk mengembalikan tenaga dan level glikogen dalam tubuh.
Ia menyarankan asupan karbohdirat 1-1,2 gram per kilogram berat badan.
Selain itu, jangan lupa asupan protein untuk membantu pemulihan jaringan otot yang rusak usai olahraga.
Sekitar 20-25 gram protein cukup untuk mengoptimalkan pembentukan otot.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)