Berita Tanahlaut

Madrasah di Tala Kurang Guru Pelajaran Umum, Begini Langkah Kemenag

Seperti sekolah formal negeri di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), madrasah di daerah ini juga banyak kekurangan tenaga pengaja

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST ROUP/ROY
H Rusdi Ilmi SAG, kepala Kantor Kemenag Tala 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Seperti sekolah formal negeri di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), madrasah di daerah ini juga banyak kekurangan tenaga pengajar.

Kalangan warga Tala berharap pemerintah pusat segera mengatasi kekurangan guru di lingkungan madrasah tersebut. Pasalnya keterbatasan tenaga pengajar berpengaruh nyata terhadap kualitas pengajaran.

Pilkada Tanahbumbu 2020: Baru Mila-Zainal Serahkan Perbaikan Berkas Dukungan

"Memang masalah klasik banget soal kekurangan guru ini, tapi memang dampaknya signifikan juga bagi anak didik. Jadi, ya kalau bisa diprioritaskan untuk dicukupi," sebut Norman, warga Pabahanan, Pelaihari, Senin (27/7/2020).

Hal yang tak kalah penting dari itu, sebutnya, yakni pemerataan tenaga guru. Pasalnya sejak dulu hingga sekarang permasalahan pelik yang dihadapi pemerintah yakni ketidakmerataan sebaran guru. "Ya kan umumnya numpuk di kota, sudah sejak dulu itu," tandasnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tala H Rusdi Ilmi mengatakan hingga kini madrasah di daerah ini memang masih kekurangan guru.

Disebutkannya jumlah madrasah ibtidaiyah negeri di Tala sebanyak lima madrasah, madasah tsanawiyah enam, dan madrasah aliyah dua (MAN 1 di Matah dan MAN Cendekia di Pabahanan).

"Jumlah PNS kami totalnya 357, termasuk guru. Kemarin rekrutmen terbaru dapat tambahan orang guru," sebut Rusdi.

Ia menuturkan tenaga guru madrasah yang masih sangat kurang yakni guru mata pelajaran umum seperti guru matematika, IPA, dan lainnya. "Kalau guru agama berlebihan malah," tandasnya.

Jadwal MotoGP Ceko 2020 Live Trans7 : Menanti Aksi Quartararo & Marc Marquez di Seri 3 MotoGP 2020

Diakuinya, sebaran guru madrasah juga belum merata karena masih banyak tertumpu di perkotaan. Karena itu selanjutnya pihaknya akan mengetatkan hal itu, terutama pada tenaga pengajar baru.

Upaya mengatasi kekurangan guru mata pelajaran umum, sebutnya, sementara dirangkap oleh guru yang ada. "Misalnya guru agama sekaligus memegang mata pelajaran matematika. Banyak yang seperti ini," kata Rusdi.

Rangkap mata pelajaran tersebut diakuinya tak maksimal terhadap kualitas pengajaran karena dijarkan oleh guru yang memiliki latarbelakang pendidikan berbeda. "Jadi, memang mesti ada penambahan guru melalui rekrutmen CPNS. Semoga pemerintah pusat memberi alokasi guru madrasah secara memadai di Tala," tandasnya. (banjarmasinpost.co.id/ida royani).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved