Haji 2020
Ibadah Haji 2020 Berakhir, Protokol-Teknologi Pengendali Pandemi Corona Kunci Sukses Arab Saudi
Prosesi Ibadah Haji 2020 telah berakhir, Protokol-Teknologi Pengendali Pandemi Corona menjadi kunci sukses Arab Saudi
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Setelah menyelesaikan lemparan jamrah dan meninggalkan Mina, mereka kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf wada (tawaf perpisahan).
Jemaah haji mulai meninggalkan Kota Mekkah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020) malam, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji tersebut.
Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammed Saleh bin Taher Benten menyebut bahwa haji tahun 2020 sangat istimewa dalam segala hal. ”Karena keadaan kesehatan global yang luar biasa, pencegahan ketat diterapkan untuk memastikan kesehatan seluruh jemaah,” ujarnya.
Dari biasanya hingga 2,5 juta orang jemaah setiap musim haji, tahun ini Mekkah hanya menyambut hingga 10.000 orang jemaah haji. Pembatasan jumlah jemaah haji ini karena pandemi Covid-19 masih mengintai hingga ke Tanah Suci.
• HAJI 2020 : 936 Orang Ditangkap Penyelenggara Haji Arab Saudi Karena Masuki Tempat Suci Tanpa Ijin
• Microsoft Secepatnya Akuisisi TikTok Seharga Rp 1.470 Triliun, Bagaimana Data Pengguna di Amerika?
• LOWONGAN Kerja Kementerian Luar Negeri 2020, Jadi Pegawai di Luar Negeri, Klik p3k.sdm@kemlu.go.id
Walakin, pandemi tidak hanya membuat banyak orang terpaksa menunda harapan menunaikan haji. Wabah ini juga menghadirkan wajah baru penyelenggaraan haji. Tetapi, penyelenggara pun masih menghadapi tantangan lama, orang tanpa izin haji dan mencoba menyusup ke Mekkah dan Masjidil Haram.
”Menyelenggarakan ibadah (haji) dalam bayang-bayang pandemi mengharuskan pengurangan jemaah, sekaligus menghadirkan tantangan berlipat untuk penyelenggara. Haji tahun ini dibatasi hanya untuk sedikit orang dari beberapa negara (yang tinggal di Arab Saudi) untuk memastikan ibadah dilaksanakan meski keadaan sedang sulit,” kata Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud soal haji tahun 1441 Hijriah.
Tahun ini, seluruh biaya transportasi dan akomodasi jemaah ditanggung oleh Kerajaan Arab Saudi. Bahkan, batu untuk melempar jumrah pun disediakan oleh kerajaan. Untuk alasan kesehatan, setiap anggota jemaah diberi tas kecil berisi beberapa butir batu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, hampir seluruh dari hingga 2,5 juta jemaah membayar sendiri aneka ongkos haji. Setiap anggota jemaah bisa menghabiskan ribuan dollar AS untuk ongkos haji. Adapun batu untuk melempar jamrah biasanya dicari sendiri jemaah.
Lima hari
Memang, jumlah dan waktu kedatangaan jemaah ke Mekkah tahun ini jauh berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, jemaah mulai berdatangan ke Mekkah dan Madinah hingga 40 hari sebelum puncak haji yang jatuh selama lima hari, mulai dari sehari sebelum hari raya Idul Adha, pada hari Idul Adha, dan tiga hari setelahnya. Hingga 1,8 juta orang berdatangan dari sejumlah negara dan sedikitnya 500.000 lain dari berbagai penjuru Arab Saudi.
Tahun ini, seperti diberitakan media lokal, hanya hingga 10.000 orang jemaah datang dari berbagai penjuru Arab Saudi ke Mekkah pada 26 Juli 2020. Pemerintah Arab Saudi sebelumnya mengumumkan ibadah haji kali ini diikuti sekitar 1.000 orang jemaah. Di antara jemaah terbatas itu, termasuk warga beberapa negara yang sudah tinggal di Arab Saudi sejak sebelum kerajaan itu mulai mengisolasi diri di tengah pandemi.
Seluruh jamaah berusia antara 25 tahun dan 50 tahun dengan kondisi kesehatan prima dan tanpa riwayat penyakit bawaan. Mereka juga wajib mengarantina diri sebelum berangkat ke Mekkah dan diwajibkan kembali ke karantina seusai haji. Setiap orang jemaah harus naik ke bus dan duduk di bangku yang sudah ditetapkan. Tidak boleh pindah duduk, apalagi berganti bus.
Hal itu bagian dari protokol pelaksanaan haji dan untuk mencegah jangan ada jemaah terinfeksi Covid-19, apalagi sampai meninggal. Hasilnya, hingga Senin (3/8/2020), tidak ada satu pun laporan jemaah terinfeksi. Tidak ada pula jemaah meninggal.
Persiapan terperinci
Meski jumlah jemaah lebih sedikit, persiapan tetap kompleks dan terperinci. Riyadh menyiapkan 8.000 tenaga medis dan tenaga pendukung layanan medis di Mekkah selama musim haji. Selain itu, disiapkan juga 16 rumah sakit, 51 klinik, 200 ambulans, dan 62 regu lapangan di Mekkah. Ada pula 82 layanan kesehatan lain yang disiagakan untuk melayani jemaah di Mekkah.
