Berita Banjarbaru
Tiga Helikoper Mendarat di Kalsel untuk Penanganan Karhutla
BNPB RI kirim 3 helikopter ke Kalsel untuk digunakan BPBD memadamkan bencana karhutla saat kemarau.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Helikopter water boombing mendarat di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), Senin (3/8/2020).
Tujuannya, digunakan untuk memadamkan api bila terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalsel saat kemarau. Helikopter kiriman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.
"Ya, untuk Karhutla, Jadi, sudah ada 3 helikopter. Rencana, Rabu, 5 Agustus 2020, datang helikopter tambahan lagi," kata Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Kalsel, S Dinarja MH.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Sahruddin, juga membenarkan kedatangan helikopter ke Kalsel tersebut dari BNPB.
Dia juga telah mengiformasikan kepada BPBD kabupaten dan kota atau Instansi terkait, TNI/Polri, para relawan di provinsi, guna memudahkan untuk melakukan pemadaman melalui udara dengan heli water bombing supaya dapat memberikan titik-titik koordinat pengambilan air yang aman. Jauh dari pemukiman penduduk dan tidak ada tambak ikan dan lain yang akan merugikan bagi orang lain.
• Kapolda Kalsel Harapkan Semua Pihak Bersinergi Hadapi Karhutla, Ini Tujuannya
• Dalam Minggu Ini BPBD Kalsel akan Kedatangam Heli Water boombing untuk Karhutla di Kalsel
• Petani Membakar Jerami Jadi Sorotan dalam Rapat Karhutla BPBD Kalsel
• Sodetan dari Irigasi Riam Kanan di Kalsel untuk Cegah Karhutla Dekat Bandara
Diketahui, dua dari tiga helkopteri yang mendarat di Bandara Internasional Syamsudin Noor untuk disiagakan dalam operasi penanggulangan karhutla. Keduanya dengan tipe MIL8 MTV1, masing-masing pilotnya adalah Capt Anton Iardekov dan Capt Andrey Korolkov.
Kedua pilot disewa secara periodik oleh BNPB dari PT Qualita Indo Pratama untuk operasional penanganan karhutla . Dan staunya lagi, helikopter jenis MTV dari Nepal.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kalsel, Roy Rizali Anwar, sebelumnya, menjelaskan helikopter water boombing ini
adalah program BNPB pusat. "Dan program tidak bisa diuangkan atau diambil dananya saja atau dialihkan program lain ke daerah. Dari pada tidak dipakai, mending digunakan untuk memaksimalkan pemadaman," kata dia.
Kemudian, sambung Roy, pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI AU dalam hal ini Lanud Syamsudin Noor terkait parkir helikopter termasuk saat mendarat atau lepas landas nantinya.
"Jika boleh ditempatkan di titik lain, kami akan parkirkan di titik lain yang lebih dekat dengan titik api," kata Roy.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
