Berita Internasional

Ledakan di Beirut Korban Jadi 78 Tewas & 4.000 Luka, Gubernur Kota Beirut: Mirip Bom Hirosima

Sedikitnya 78 orang tewas dan hampir 4.000 mengalami luka-luka akibat ledakan dahsyat yang mengguncang kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).

Editor: Didik Triomarsidi
AFP/JOSEPH EID
Kebakaran melanda area pelabuhan akibat ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, KAIRO - Pejabat keamanan Lebanon mengungkapkan bahwa insiden ledakan dahsyat berasal ledakan sekitar 2.750 ton bahan peledak jenis amonium nitrat di salah satu gudang di pelabuhan kota Beirut, Lebanon.

Akibatnya 78 orang tewas dan hampir 4.000 orang mengalami luka-luka karena ledakan dahsyat yang terjadi, Selasa (4/8/2020).

Ledakan dahsyat di Beirut, kota berpenduduk 2,2 juta jiwa, itu terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Ledakan berasal dari salah satu gudang amunisi dan bahan peledak di pelabuhan di ibu kota Lebanon itu. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan, hingga pukul 24.00 waktu setempat, sedikitnya 78 tewas dan korban luka-luka mencapai hampir 4.000 orang.

VIDEO Detik-detik Ledakan Besar Guncang Beirut, Gelombang Kejut Besar Mirip Awan Jamur yang merusak

50 Orang Tewas & 2.750 Terluka akibat Ledakan Hebat di Beirut, Guncangan Terasa hingga Siprus

Sekretaris Jenderal Partai Kataeb, Nazar Najarian, dilaporkan tewas akibat ledakan dahsyat itu. Jumlah korban tewas dan luka-luka dipastikan masih bisa bertambah dalam beberapa jam mendatang.

Hingga pukul 24.00 waktu setempat, kota Beirut masih gelap gulita. Hanya terdengar raungan mobil-mobil ambulans yang keluar-masuk area pusat kota Beirut untuk mengangkut korban tewas dan luka-luka. Kepulan api dengan warna kemerah-merahan pekat hingga tengah malam masih membumbung tinggi dari arah asal ledakan dahsyat tersebut.

Orang-orang berlarian menyusul adanya ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Orang-orang berlarian menyusul adanya ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). (AP PHOTO/HASSAN AMMAR)

Media lokal Lebanon, mengutip pejabat tinggi keamanan negara itu, mengungkapkan bahwa insiden tersebut berasal ledakan sekitar 2.750 ton bahan peledak jenis amonium nitrat di salah satu gudang di pelabuhan kota Beirut. Sumber keamanan Lebanon menambahkan, ledakan dahsyat itu berasal dari akumulasi bahan peledak yang memiliki daya ledak sangat tinggi. Bahan peledak tersebut telah disita sejak beberapa tahun lalu.

Status kota bencana

Sidang Dewan Tinggi Keamanan Lebanon yang dipimpin langsung Presiden Lebanon Michel Aoun, Selasa malam, mengumumkan kota Beirut sebagai kota bencana. Ia meminta Perdana Menteri LebanonHassan Diab menyiapkan situasi dalam keadaan darurat. Dewan Tinggi Keamanan Lebanon memutuskan membentuk komite penyelidik yang harus melaporkan hasil penyelidikannya atas ledakan kota Beirut selambat-lambatnya dalam lima hari mendatang.

PM Lebanon Hassan Diab dalam pidato melalui televisi Lebanon, Selasa malam, mengumumkan bahwa hari Rabu ini merupakan hari berkabung untuk para korban akibat ledakan dahsyat itu. Ia juga menyerukan permintaan bantuan internasional kepada Lebanon akibat ledakan dahsyat tersebut.

Diab, yang menjabat PM Lebanon sejak Januari lalu, menegaskan bahwa Lebanon dilanda musibah, dan apa yang terjadi hari ini tidak berlalu tanpa pertanggung jawaban. "Pihak yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harga. Saya tidak mendahului hasil penyelidikan atas ledakan kota Beirut ini,” lanjut Diab tanpa menuding secara definitif pihak yang harus bertanggung jawab di balik ledakan tersebut.

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api menyusul ledakan dahsyat di area pelabuhan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api menyusul ledakan dahsyat di area pelabuhan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). (STR/AFP)

Namun, lanjut Diab, gudang bahan peledak yang menjadi sumber ledakan itu sudah ada sejak tahun 2014.

Seperti bom Hiroshima

Gubernur Kota Beirut, Marwan Abboud, melukiskan dahsyatnya ledakan kota Beirut itu seperti ledakan bom atom di kota Hiroshima, Jepang, ketika pasukan AS menjatuhkan bom atom di kota tersebut pada tahun 1945. Dinas pemantau gempa bumi di Jordania menyampaikan, dahsyatnya ledakan kota Beirut itu setara dengan gempa bumi skala berkekuatan 4,5 magnitudo.

Televisi CNN, mengutip badan pemantau Eropa Mediterania untuk bencana alam, menyebut dahsyatnya ledakan kota Beirut terasa hingga ke negara Siprus yang berjarak sekitar 240 kilometer sebelah utara Lebanon.

Pelabuhan kota Beirut, lokasi sumber ledakan dahsyat, berada di area pusat kota yang terdapat gedung-gedung sangat strategis sehingga menyebabkan kehancuran pusat kota Beirut tersebut. Di pusat kota Beirut, terdapat gedung parlemen, kantor Perdana Menteri Lebanon, perhotelan, kantor-kantor, dan pusat-pusat perbelanjaan penting.

Pemandangan di area ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Pemandangan di area ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). (STR/AFP)
Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved