Berita Internasional

Ledakan di Beirut Korban Jadi 78 Tewas & 4.000 Luka, Gubernur Kota Beirut: Mirip Bom Hirosima

Sedikitnya 78 orang tewas dan hampir 4.000 mengalami luka-luka akibat ledakan dahsyat yang mengguncang kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).

Editor: Didik Triomarsidi
AFP/JOSEPH EID
Kebakaran melanda area pelabuhan akibat ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). 

Kehancuran kota Beirut akibat ledakan dahsyat itu tidak pernah terjadi sejak kemerdekaan negara itu dari kolonial Perancis tahun 1943, dan bahkan juga sejak perang saudara selama 15 tahun (1975-1990).

Kerugian ekonomi

Pakar ekonomi Lebanon, Jasim Aqahah, kepada televisi Al Jazeera mengatakan bahwa kerugian langsung Lebanon dari kehancuran pusat kota Beirut akibat ledakan dahsyat itu mencapai sedikitnya 100 juta dollar AS.

"Adapun kerugian tidak langsung bisa mencapai 1 miliar dollar AS dari macetnya ekonomi akibat ledakan itu adalah karena pelabuhan Beirut tidak bisa dipakai hingga beberapa bulan mendatang," kata Aqahah.

"Padahal, 70 persen perdagangan internasional Lebanon melalui pelabuhan kota Beirut, sehingga akan terjadi kemacetan perdagangan internasional dari dan ke Lebanon dalam beberapa pekan atau bulan mendatang,” lanjut Aqahah.

Menurut Aqahah, kehancuran akibat ledakan dahsyat itu sangat luar biasa karena mencapai hingga 10 kilometer persegi.

Gabungan beberapa foto yang merekam detik-detik ledakan dahsyat di area pelabuhan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Gabungan beberapa foto yang merekam detik-detik ledakan dahsyat di area pelabuhan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). (AFP PHOTO /MOUAFAC HARB/HANDOUT)

Anggota biro politik Partai al-Mostaqbal, Mostafa Aloushi, mengatakan bahwa semua kemungkinan bisa terjadi dari ledakan dahsyat di kota Beirut itu. Ia menyebut insiden itu bisa hanya kecelakaan biasa akibat kesalahan manusia, tetapi juga bisa merupakan aksi sabotase bermotif politik. Ia meminta bersabar menunggu hasil penyidikan komite yang dibentuk pemerintah Lebanon.

Seperti diketahui, ledakan dahsyat kota Beirut terjadi hanya tiga hari sebelum mahkamah internasional menetapkan vonis hukum atas tewasnya mantan PM Lebanon, Rafik Hariri, tahun 2005. Dijadwalkan, vonis hukum itu akan dibacakan pada hari Jumat lusa.

https://www.kompas.id/baca/internasional/2020/08/05/ledakan-dahsyat-di-beirut-tewaskan-sedikitnya-78-orang-melukai-4-000-orang/?utm_source=external_kompascom&utm_medium=berita_terkini&utm_campaign=kompascom

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved