Berita Batola
Prihatin Dengan Bayi Hidrosefalus, Noormiliyani Bantu dan Soroti Pelayanan Puskesmas di Batola
Muhammad Ismail, anak pertama dari pasangan Piani dan Rahimah mengalami hidrosefalus mendapat perhatian Bupati Batola Hj Noormiliyani
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Deretan Bayi lahir dengan kelainan kembali terjadi di Baritokuala, kali ini dialami Muhammad Ismail, anak pertama dari pasangan Piani dan Rahimah.
Ismail yang lahir pada 23 Juli 2020 ini mengidap hidrocefalus, yaitu ada penyumbatan cairan di kepala, sehingga menumpuk dan membesar.
Penuturan Piani, selama kehamilan istrinya ia sempat dua kali mengadakan pemeriksaan USG, yaitu pada usia kehamilan delapan dan sembilan bulan.
Dari hasil pemeriksaan itulah diketahui dan dokter yang menangani menyarakan persalinan dengan operasi Cesar.
• SMKN 3 Banjarmasin Bantu Rp 5 Juta untuk Penderita Hidrosefalus
• VIDEO Dinkes Kabupaten Tanahlaut Rutin Pantau Anak Penderita Hidrosefalus Bawaan di Bati-bati
• Bocah Penderita Hidrosefalus di Bati-bati Kabupaten Tanahlaut Ini Terus Dikunjungi Setiap Bulan
"Akhirnya persalinan dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Banjarmasin, saat itu berat Bayi 2,8 kg." Ucap Piani.
Untuk melanjutkan pengobatan buah hatinya, Piani yang hanya bekerja sebagai petani dan buruh bangunan memang mengaku terkendala pembiayaan.
Untungnya untuk pengobatan masih bisa menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat).
Rencananya bayi Ismail akan dirujuk ke RSUD Ulin dalam waktu dekat. Guna penanganan lebih lanjut untuk kesembuhannya.
Melihat kondisi Bayi Ismail asal Desa Sungai Ramania, Kecamatan Mandastana ini, Bupati Baritokuala Noormiliyani turut prihatin.
Melalui yayasan yang ia bina, Noormiliyani menyerahkan bantuan senilai 10 juta rupian guna meringankan beban orang tua Ismail.
"Ini adalah bantuan dari masyarakat Batola yang dihimpun melalui yayasan, semoga bisa bermanfaat untuk kesembuhan Ismail." Ucapnya. Senin, (10/08/2020).
Selepas menyerahkan bantuan, Noormiliyani sendiri langsung meminta Kepala Dinas Kesehatan Barito Kuala dr. Azizah Sri Widari untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan di puskesmas.
Ia menyoroti kelainan yang dialamai sejumlah bayi lahir dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya ada Aliqa Azzahra dengan kelainan jantung bocor dan Aisyah yang menderita Omfalokel. Naas, ketiganya berasal dari kecamatan Mandastana.
“Saya berharap ada evaluasi pelayanan kesehatan di Kecamatan, sehingga kedepannya tidak ada kejadian semacam ini lagi,” tuturnya
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Baritokuala, dr Azizah Sri Widari, menyampaikan semenjak kasus pertama Aliqa di Mandastana, pihaknya sudah mengambil tindakan cepat guna mengevaluasi pelayanan mengenai kesehatan ibu dan anak.
"Kita sudah ambil tindakan. kepada kepala puskesmas dan jajarannya agar mengevaluasi dan menyingkronkan program yang mendukung, seperti pelayanan gizi dan imunisasi." Imbuhnya.
• Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani Beri Tali Asih ke Penderita Hidrosefalus di Kecamatan Aluh-aluh
Terkait hidrocefalus yang dialami bayi Ismail, Azizah pun menambahkan bahwa ini rentan disebabkan oleh asupan gizi yang kurang baik selama usia kandungan.
"Sebaiknya setiap kehamilan itu memang harus direncanakan. Baik sebelum, maupun saat kehamilan. Terutama asupan gizi, sehingga bayi yang lahir juga sehat," Ucap azizah. (Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)
