Wisata Virtual Kalsel

Bukit Balawanai di Kabupaten Balangan, Negeri di Atas Awan yang Tak Pernah Sepi Kala Malam Hari

Aoy ke Bukit Balawanai di Kabupaten Balangan, Negeri di Atas Awan yang Tak Pernah Sepi Kala Malam Hari

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Royan Naimi

Editor: Royan Naimi

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Pernahkah mendengar tempat wisata Bukit Balawanai? Bagi masyarakat di kawasan Banua Anam, khususnya di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Bukit Balawanai sudah tak asing lagi.

Ya, Bukit Balawanai adalah objek wisata yang berlokasi di Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan. Ada julukan tak resmi untuk objek wisata di ketinggian ini, yakni Negeri di Atas Awan.

Sama seperti beberapa objek wisata baru di Kalimantan Selatan, Bukit Balawanai ini sempat viral di media sosial. Ternyata ada sensasi khusus yang ditawarkan objek wisata alami ini.

Pertama, jarak tempuh menuju Bukit Balawanai tidak begitu jauh. Kedua, bisa juga dikatakan cukup bersahabat terhadap fisik.

Menikmati Kota Banjarbaru dari Bukit Lentera, Ada Menara Pantau dan Pohon Ikonik

Mengunjungi Air Terjun Km 20 Desa Mekarsari Simpangempat Tanahbumbu yang Sempat Viral di Medsos

Bukit Balawanai, tepatnya berada di Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel.

Bukit ini masih berada di wilayah pegunungan kampung setempat. Sebagian lahannya pun merupakan milik warga.

Akses wisata ke Bukit Balawanai dibuka sejak beberapa tahun lalu. Bahkan tahun ini, aksesnya semakin dipermudah.

Tim Pokdarwis Desa Hauwai mulai menyediakan jalur terdekat dan membuat anak tangga alami menuju ke puncak bukit.

Tentunya, Bukit Balawanai tak kalah memberikan daya tarik bagi wisatawan yang datang.

Apalagi kalau waktunya tepat, yakni setelah hujan menjelang subuh. Pagi harinya, pengunjung dapat menikmati negeri di atas awan, sebagaimana icon dari bukit tersebut.

Anggapan negeri di atas awan untuk Bukit Balawanai memang sudah sangat dikenal. Untuk mendapati ini, wisatawan disarankan menginap. Karena hanya bisa ditemukan pada waktu pagi.

Hanya saja tak semua wisatawan bisa beruntung, karena tak jarang kondisi alam pada pagi hari malah ada kabut.

Disampaikan oleh Wakil Pokdarwis Desa Hauwai, Ahmad Gajali, ada tiga waktu yang disarankan untuk terlewat ketika naik ke bukit, yakni pada senja, malam dan pagi.

"Disarankan naik ke Bukit Balawanai itu sekitar pukul 17.00 wita. Sehingga bisa menikmati senja. Kemudian malamnya dapat melihat cahaya bulan dan bintang serta lampu-lampu wilayah perkotaan dan paling menjadi daya tarik adalah pagi, karena seolah menjadi negeri di atas awan," ucapnya.

Pengunjung Bukit Balawanai menikmati pemandangan di atas bukit
Pengunjung Bukit Balawanai menikmati pemandangan di atas bukit (banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Keberadaan Bukit Balawanai akan dikelola oleh Tim Pokdarwis Desa Hauwai yang diketuai oleh Riansyah. 

Puluhan anggota dari segala kalangan usia aktif untuk Pokdarewis yang baru dibuat tersebut.

Sejumlah upaya promosi dan peningkatan objek wisata alam Bukit Balawanai juga sudah dilakukan.

Di antaranya pembangunan gazebo dan pembuatan toilet agar mempermudah pengunjung yang menginap.

Sebagaimana bukit pada umumnya, Bukit Balawanai masih terpadu dengan hutan rimba di sekitarnya, namun juga didominasi oleh kebun karet warga.

Mengeksplorasi Bukit Langara di Desa Lumpangi Loksado, Jalur Terjal yang Menantang

Asyiknya Susur Sungai di Desa Teratau Tabalong Gunakan Ban, Bikin Adrenalin Terpacu Kencang

Adapun untuk menempuh ke puncak bukit ini, ada jalan setapak yang bisa dilewati kendaraan roda dua.

Hanya saja memang tidak disediakan jalan ke puncak, melainkan ada tempat parkir yang sudah dikhususkan.

Dari tempat parkir tersebut, wisatawan akan mendaki sekitar 20 menit untuk jangka waktu pendakian normal.

Saat menuju Bukit Balawanai, disarankan pula memiliki kemampuan berkendara yang mumpuni.

Pasalnya jalan yang dilintasi, selain hanya setapak, namun juga area pegunungan dan masih didapati jurang pada sisi jalan.

Hanya sebagian jalan di awal masuk menuju bukit yang menggunakan jalan cor, yakni JUT.

Berwisata ke Bukit Balawanai tak hanya sekadar memicu andrenalin dalam berkendara, melainkan juga melatih fisik dan kesabaran saat mendaki, serta sopan santun dalam bersikap di hutan.

Sensasi yang didapat, selain melintas wilayah pegunungan, wisatawan juga akan disuguhkan keindahan alam dari ketinggian.

Sempat Ditutup

Baliho bertuliskan penutupan Bukit Balawanai sempat terpasang pada jalan masuk menuju objek wisata alam di Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan tersebut.

Namun rupanya hal itu tak mampu melarang wisatawan yang datang.

Bahkan diakui oleh Wakil Ketua Pokdarwis Desa Hauwai, pihaknya sempat terkendala karena minimnya wisatawan yang laporan saat berkunjung.

"Tidak lapornya wisatawan yang datang juga menjadi kendala. Tapi karena kami juga belum resmi untuk mengelola tempat wisata ini, jadi ketika bertemu mereka di jalan, kami hanya bisa mengingat agar taat pada protokol kesehatan," ucap Utuh yang didampingi oleh Ketua Pokdarwis Desa Hauwai, Riansyah.

Tentunya, pihak Pokdarwis ucap Utuh tak berhak melarang wisatawan yang datang di masa pandemi.

Tim Pokdarwis Desa Hauwai berfoto bersama di Puncak Bukit Balawanai, Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel
Tim Pokdarwis Desa Hauwai berfoto bersama di Puncak Bukit Balawanai, Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel (banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Namun mereka juga tidak serta merta membolehkan begitu saja. Apalagi disadari dengan belum resminya pengelolaan.

Lantas, satu-satunya upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah memberikan pesan dan imbauan agar taat protokol kesehatan.

Wisata Gunung Kayangan di Kabupaten Tanahlaut, Hollywood Ala Kalimantan Selatan

Sensasi Arus Deras di Sungai Kembang Kabupaten Banjar, Wisata Murah Hanya Rp 5.000

Belakangan, pihaknya juga bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk pengamanan Karhutla di kawasan tersebut. 
Selain itu sempat dilakukan pembersihan area puncak untuk kenyamanan wisatawan nantinya.

Ramai Saat Malam Hari

Dalam beberapa bulan terakhir, terutama pada Juli dan Agustus ini, Bukit Balawanai tak pernah sepi pengunjung kala malam.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Pokdarwis Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Ahmad Gazali.

Lelaki yang akrab disapa Utuh ini bersama jajaran Pokdarwis mulai mengelola objek wisata alam di desa tersebut. Pihaknya juga mengecek pendaki apabila malam.

Keramaian Bukit Balawanai juga bisa dirasakan pada Sabtu dan Minggu, hari inilah yang menjadi kunjungan lebih banyak dari biasanya.

"Hampir setiap malam selalu ada yang menginap di sini. Terutama Sabtu dan Minggu," ucap Utuh.

Tentunya, pengamanan juga dilakukan di kawasan tersebut, khususnya pada tempat parkir kendaraan yang sudah disediakan.

Mengunjungi Air Terjun Tayak di Kecamatan Halong Balangan, Capek Terbanyar Oleh Keindahannya

Mengunjungi Pasar Terapung Lokbaintan Kabupaten Banjar, Pesona Alami Aktivitas Jual Beli di Sungai

Terlepas dari itu, saat ini ujar Utuh belum ada retribusi atau bayaran masuk ke Bukit Balawanai, termasuk untuk parkirnya.

Pihaknya juga masih dalam masa promosi untuk tempat wisata alam tersebut.

Dibalik Nama di Atas Awan

Berjuluk Negeri di Atas Awan tentu tak serta merta diberikan pada Bukit Balawanai, Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel.

Rupanya ada cerita dibalik julukan tersebut, yakni kondisi alam Bukit Balawanai ketika pagi hari.

Dari gambaran yang disampaikan oleh Wakil Ketua Pokdarwis Desa Hauwai, Ahmad Gazali atau Utuh, ketika pagi, Bukit Balawanai akan dikelilingi awan.

Pemandangan itulah yang membuat julukan Negeri di Atas Awan tersemat pada Bukit Balawanai. Tentunya, untuk ke tempat ini agar tak menghadirkan kekecewaan, disarankan pada waktu-waktu tertentu.

Utuh menyarankan, wisatawan yang datang lebih baik pada sore hari, sehingga dapat menikmati suasana senja di pegunungan.

Tim Pokdarwis Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel melakukan pembersihan di Bukit Balawanai
Tim Pokdarwis Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel melakukan pembersihan di Bukit Balawanai (banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Tak habis disitu, menginap pun sangat dianjurkan apabila ke bukit ini, karena pemandangan pada malam hari tak kalah indah.

"Kalau malam hari dari sini bisa menikmati cahaya bulan dan bintang serta lampu-lampu perkotaan," ucapnya.

Nah, waktu yang paling ditunggu dan menjadi ikon Bukit Balawanai adalah saat pagi hari.

Berkunjung ke Wisata Kerbau Rawa di Desa Banuaraya Bati-bati Tanahlaut, Lihat Kerbau Bisa Berenang

Mengunjungi Masjid Suada Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Berarsitektur Klasik Usia Lebih 100 Tahun

Ya Negeri di Atas Awan bakal muncul pada jam tersebut. Tentunya tergantung bagaimana kondisi cuaca sebelumnya.

Apabila subuh atau dinihari hujan, maka wisatawan dapat menikmati negari di atas awan kala pagi.

Sementara, tak jarang juga kabut malah menyertai kehadiran mentari saat dinanti dari Bukit Balawanai.

Menjelajahi Pesona Waduk Riam Kanan di Kabupaten Banjar, Surga Bagi Pehobi Memancing

Pesona Pantai Gedambaan Kotabaru, Pasir Putih dan Bersih, Bisa Jalan Sampai 1 Kilometer

(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved