Berita Tanahlaut
Bupati Tala Jadi Narsum Webinar Nasional, Ungkap Strategi Khusus Bangkitkan Ekonomi Krisis Pandemi
Bupati Tanahlaut H Sukamta bakal ungkap bagaimana strategi hadapi krisis Pandemi Covid-19 sebagai narasumber webinar nasional IPDN 25 Agustus 2020
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pemerintah Kabupaten Tanahlaut, Pemkab Tanahlaut Provinsi Kalimantan Selatan), telah merumuskan strategi tersendiri untuk bangkit dan menumbuhkan kembali ekonomi di Bumi Tuntung Pandang.
Bupati Tanahlaut H Sukamta menegaskan pemerintahannya telah membuat strategi khusus.
"Salah satunya menyelesaikan covid-19 lebih cepat dan menyusun skenario untuk kebangkitan ekonomi di Tanahlaut," tegasnya kepada banjarmasinpost.co.id, Senin (17/8/2020).
• Isi Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Dibaca di Upacara HUT ke-75 RI 17 Agustus 2020
• Tes Swab 25 Orang Positif Covid-19, 12 Pasien Covid-19 Sembuh di Fasyansus Tanahlaut Dipulangkan
• Sempat Tutup Lima Bulan, Objek Wisata Air Hitam Palangkaraya Kembali Dibuka
Mengenai strategi menghadapi krisis pada masa pandemi covid-19 saat ini, Sukamta mengatakan nantinya hal itu akan ia paparkan ketika menjadi narasumber webinar dari IPDN pada 25 Agustus 2020 nanti yang bertema Pembangunan Ekonomi Daerah pada Masa New Normal.
"Krisis ini harus mendidik kita semua. Kita harus bersatu, gotong-royong, maju bersama untuk Tanahlaut yang lebih baik lagi menghasilkan karya-karya besar untuk memajukan daerah," tegasnya.
Orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang ini mengatakan hal tersebut sekaligus merespons pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada Jumat dua hari lalu.
Beberapa kali Presiden memberi semangat seluruh elemen penduduk Indonsia agar warga negara Indonesia bisa bangkit menghadapi krisis yang saat ini sedang terjadi di seluruh dunia akibat pandemi covid-19.
Presiden menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan pada kuartal kedua tahun 2020 hingga minus 5,32 persen. Namun ia berharap kondisi krisis ini dapat dijadikan oleh Indonesia sebagai peluang untuk mengejar ketertinggalan, karena beberapa negara maju mengalami penurunan sampai puluhan persen.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
