Berita Tanahlaut

Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Segera Beroperasi di Tala Kalsel, Begini Persiapannya

Pembangkit baru listrik segera beroperasi di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yakni Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
DISKOMINFO TALA
Bupati Tala H Sukamta menandatangani hibah lahan dari PT CPKA untuk pengembangan PLTBg, Rabu (19/8) kemarin. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pembangkit baru listrik segera beroperasi di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yakni Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).

Aset penting ini terletak di Desa Jorong, Kecamatan Jorong.

Pengembangan PLTBg itu merupakan program dari Kementrian ESDM yang memberikan nilai tambah bagi pemerintah daerah maupun pusat serta masyarakat. Sekaligus bisa menjadi sumber pendapatan daerah.

"Karena Pemerintah KabupatenTala sangat mendukung program tersebut," tegas Bupati Tala H Sukamta, Kamis (20/8/2020).

Pria Irak Ini Selfie Dulu Sebelum Lakukan Aksi Teror Tabrakan Mobil ke Kerumuman Orang di Berlin

Senasib Via Vallen dan Chef Renatta, Wajah Ayu Ting Ting Juga Ikut Jadi Korban di Buritan Truk

Ia mengatakan progres pengembangan PLTBg di Tanahlaut sangat baik.

Dibanding sejumlah daerah di Kalimantan, PLTBg di Tanah Laut ini salah satu yang telah siap untuk beroperasional.

Bupati berharap PLTBg tersebut bisa segera beroperasi dan menjadikan contoh bukti program pemerintah pusat yang masuk ke Tanahlaut dapat terus dilakukan.

Pembangunan PLTBg di Tala telah selesai sejak beberapa tahun lalu.

Namun belum dapat dioperasionalkan karena alat kubikelnya belum dipasang oleh Kementerian ESDM.

"Bahkan pada 2018 lalu sempat mangkrak. Berkat kerjasama kita dengan PT CPKA (Citra Putra Kebun Asri) sekarang siap dioperasionalkan," tandas orang nomor satu di Tala yang akrab disapa Kamta ini.

Hanya saja, lanjut Kamta, saat ini kubikelnya masih menunggu dari Kementerian ESDM.

"Kementerian ESDM berjanji Oktober 2020 kubikel dipasang. Semoga awal tahun depan sudah bisa dioperasionalkan," tandas Kamta.

Lebih lanjut ia mengatakan mengenai harga jual kepada PT PLN, saat ini juga masih dibicarakan.

"Kami minta Rp 1.000 per KWH, namun pihak kementerian menaruh harga Rp 600 per KWH," sebutnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved