Berita Banjarbaru
Dishut Kalsel Optimalkan Peran KPH dan MPA untuk Tanggulangi Karhutla
Petugas Dishut Kalsel bersihkan kawasan semak belukar dekat bandara bertujuan mencegah karhutla.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Petugas Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) mulai sepekan yang lalu membersihkan area Guntung Damar dan hutan lindung Lianganggang, Kota Banjarbaru. Juga, membuat saluran airnya.
Tujuannya, mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan dekat Bandara Internasional Syamsudin Noor.
"Seminggu yang lalu sudah dikerjakan pembersihan dari pintu air Irigasi Riam Kanan di Cindai Alus. Kami lakukan pengerukan dan pembersihan kanal sejauh 500 meter," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Fatimatuzzahra melalui Kabid Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (PKSDAE) pada Dinas Kehutanan Kalsel, Pantja Satata,
Dikatakan, aliran tersebut dipasang box culvert yang kini tengah dilakukan lelang di bagian Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Kalsel.
Selain penanganan pengairan itu, menjaga hutan lindung Lianganggang tidak lagi terbakar, dilakukan pengairan di kawasan itu dengan sistem pipanisasi.
• Karhutla di Banjarbaru Sudah Mencapai Sembilan Hektar, Warga Dihimbau Tak Buka Lahan Secara Dibakar
• Karhutla Hanguskan Lahan di Belakang KUA Sungai Tabuk , BPBD Sebut Seluas Ini Lahan Terbakar
• Tangani Kebakaran Lahan Rawa, Camat Daha Barat Bentuk Tim Penjaga Api
• Ditpolirud Polda Kalteng Bentuk Klub Pecinta Aeromodeling, Bantu Pemetaan Kebakaran Lahan Gambut
• Lubang Tambang Batu Bara Terbakar di Kabupaten Tapin
"Selain pembuatan kanal pengairan dari pintu Irigasi Riam Kanan di Cindai Alus, kami juga akan membuat pipanisasi sepanjang 1,4 kilometer dari irigasi ke kawasan hutan lindung. Itu untuk mengalirkan air ke kanal-kanal yang ada di sana. Dengan harapan, kebakaran bisa diminimalisasi," urai Panjta Satata.
Disampaikannya, proyek pipanisasi kini sudah digarap oleh SDA Dinas PUPR Provinsi Kalsel.
"Pipanisasi ini merupakan inisiatif dari mantan Pak Kadis Kehutanan (Hanif Faisol Nurofiq) agar kawasan hutan lindung Lianganggang bebas dari karhutla," imbuh dia.
Pengalaman tahun lalu, kawasan hutan lindiung Linganggang yang terbakar sekitar 200 hektare. "Dampak asapnya bisa sampai ke Bandara Syamsudin Noor. Karena, posisinya berdekatan," lanjutnya.
Selain di titik itu, antisipasi lainnya juga berada di kawasan Peramuan Landasan Ulin dan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Liangangang, Kota Banjarbaru.
Masih dijelaskan Pantja Satata, Dishut Provinsi Kalsel melalui petugas polhutnya juga menambah pos pemantauan di wilayah tersebut.
"Sekarang sudah ada dua pos permanen di sana. Tahun ini ditambah satu, supaya penjagaan lebih maksimal," kata Patja Satata.
Setiap posko nantinyad iisi empat petugas, memantau jika sewaktu-waktu ada titik api. "Kalau nanti cuaca semakin panas, petugas kami tambah jadi 10 orang di setiap pos," sebutnya.
Masih dijelaskan Pantja Satata, penjagaan sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor untuk anggota Dishut Kalsel sebanyak 30 personel.
"Kami sudah optimalkan juga melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH. Untuk di KPH-KPH di Kalimantan Selatan jumlah personel Masyarakat Peduli Api atau MPA 1.530 personel," sebutnya.
Sedangkan teknis patroli anggota, bergiliran. Setiap hari, melakukan patroli pengendalian karhutla di wilayah-wilayah rawan karhutla.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/petugas-dari-dishut-kalsel-dan-manggala-agni-rabu-2682020.jpg)