Berita Kotabaru
Stasiun Klimatologi Perkirakan Hujan Masih Guyur Kotabaru, Sejumlah Titik Hotspot Mulai Terlihat
Stasiun Klimatologi Bandara Gusti Sjamsir Alam, Stagen Kabupaten Kotabaru, mendeteksi titik panas (hotspot) mulai terlihat di wilayah Kotabaru.
Penulis: Herliansyah | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Kepala Stasiun Klimatologi Bandara Gusti Sjamsir Alam, Stagen, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Toni Kurniawan menyatakan titik panas (hotspot) mulai terlihat.
Titik panas di Kotabaru mulai terdeteksi, menurut Toni karena saat ini memasuki musim kemarau. Adapun sebaran hotspot terpantau di wilayah Pamukan dan Pulaulaut Selatan.
Walaupun ada ditemukan beberapa hotspot di Kotabaru, namun ditegaskan Toni, jumlahnya belum signifikan.
"Memang sudah memasuki musim kemarau. Tapi kemarau basah," terangnya.
• Pilgub Kalsel, Koalisi Sahbirin-Muhidin Siap Deklarasi 5 September 2020, Empat Parpol Sudah Merapat
• Niat & Tata Cara Puasa Senin Kamis, Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis Dalam Bahasa Latin & Bahasa Arab
• OJK dan Pemkab Tanahlaut Gencar Berantas Praktik Rentenir Berkedok Pinjaman Online
Berdasar perkiraannya, hujan masih turun dalam seminggu ke depan. Kendati hanya dengan intesitas tidak tinggi.
"Hanya hujan ringan sampai sedang," ucap Toni kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (26/8/2020).
Sebelumnya diberitakan, Plt Kalak BPBD Kotabaru, Rusian Ahmadi Jaya tidak menepis hal itu. Berdasar data BMKG, minggu keempat bulan Agustus sudah memasuki kemarau.
Menurut Rusian, besok kembali bergerak mengejar data BMKG. Untuk menetapkan status siaga, karena sampai hari sudah ada tiga titik api di Kotabaru. Tersebar di wilayah Pamukan dan Pulaulaut (Tanjung Seloka).
Melihat situasi ini, lanjut Rusian, kemungkinan besar akan membuat surat siaga. Sebelumnya sudah dilaksanakan gelar pengecekan pasukan dan sarana prasarana.
"Mengenai luasan lahan terdampak di Kotabaru, belum hapal. Harus melihat data," katanya.
Namun selain kesiapan personel dan sarana prasarana. BPBD kembali mendapat tambahan sarana, satu unit mobil dari PT Pelindo yang sedang proses perbaikan.
"Alhamdulillah sudah berfungsi. Tinggal mencoba mengisi air langsung dari sungai ke tanki. Selain kesiapan mesin lainnya menjadi senjata utama penanganan dan penanggulangan karhutla. Mobl dari Pelindo akan dimaksimalkan penggunaannya," jelas Rusian
(banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/terekam-166-hotspot.jpg)