Berita Jakarta

Beli 50 Juta Vaksin ke China, Erick Thohir: Satu Orang Dikenakan Biaya Rp 366.000 Sampai Rp 439.000

Indonesia membeli 50 Juta Vaksin Virus Corona dari China, Erick Thohir sebut satu pasien dikenakan biaya Rp 366.000 Sampai Rp 439.000

Editor: Didik Triomarsidi
KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan kepada awak media usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian implementasi B30, di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12/2019). 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN lewat PT Bio Farma (Persero) bakal mengimpor bulk atau konsentrat Ready to Fill (RTF) vaksin virus corona ( Covid-19) dari Sinovac Biotech Ltd.

Vaksin yang bakal didatangkan sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 sampai dengan Maret 2021 mendatang.

Kepastian itu ditandai dengan penandatanganan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine, yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2020 di Hainan, Tiongkok.

Sebelumnya, sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari Sinovac, tiba di Indonesia

pada 19 Juli lalu. Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium di dalam negeri milik Bio Farma dan Unpad, Bandung.

Facebook Messenger Sudah Bisa Ganti Latar Belakang Video Call, Mirip Zoom!

Mulai Hari Ini, Garuda Indonesia Buka Rute Bandung-Medan dan Bandung-Bali, Catat Jadwalnya

Erick membeberkan kalau Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19. Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosisnya.

“Memang harga yang sudah dikerjasamakan dengan Sinovac itu untuk 2020 harganya per dosis bahan bakunya 8 dollar AS, tapi di 2021 harganya 6-7 dollar AS, jadi ada penurunan. Ini bahan baku,” kata Erick.

Sementara jika vaksin asal Sinovac tersebut sudah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, kalkulasi harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000.

“Nah perhitungan awal harga vaksin ini untuk satu orang, karena satu orang perlu dua kali suntik dan jeda waktunya dua minggu kurang lebih. Itu harganya 25-30 dollar AS range-nya,” ujar Erick.

Kata dia, tiap satu orang perlu dilakukan dua kali vaksinisasi. Rentang waktunya, berkisar dua minggu.

“Tapi bukan berarti kita ingin beli vaksin mahal, karena kan tentu vaksin ini hanya jangka pendek, yang ke depan itu vaksin merah putih harus dilakukan,” ucap dia.

Danjen Kopassus Berganti, Berikut Profil Mohammad Hasan Sang Komandan Baru

Mau Hengkang dari Barcelona, Muncul Isu Lionel Messi Ajak Neymar Gabung ke Manchester City

Erick tegaskan ada transfer teknologi

Sebelumnya, Erick menyampaikan bahwa dalam perjanjian itu Bio Farma tidak hanya sekedar mengolah dan mendistribusikan saja, tetapi juga ada unsur transfer teknologi.

"Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Bio Farma kerja sama dengan Sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win, bahwa menyepakati dengan Sinovac dalam hal transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digarisbawahi," ujar Erick dalam video conference beberapa waktu lalu.

Pada 20 Agustus 2020, dilaksanakan dua penandatanganan perjanjian. Pertama, Indonesia dipastikan mendapatkan tambahan pasokan bulk vaksin Covid-19 hingga Maret 2021, tambahan pasokan sampai dengan akhir tahun 2021.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved