Kelotok Susur Sungai Mentaya Sampit
VIDEO Masyarakat Minati Wisata Susur Sungai di Sampit
Mereka yang datang kebanyakan adalah kelompok-kelompok masyarakat untuk wisata susur Sungai Mentaya, Kabupaten Kotim, Kalteng.
Penulis: Fathurahman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Menyebarnya informasi tentang Dermaga Habaring Hurung Kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, yang juga melayani susur sungai ternyata memancing banyak pengunjung berdatangan.
Mereka yang datang ke lokasi tersebut, kebanyakan adalah kelompok-kelompok masyarakat untuk melakukan susur sungai. Umumnya, antar anggota kelompok patungan sehingga tidak terlalu berat membayarnya kepada pemilik kelotok susur sungai.
Pengunjung pun merasa senang naik kelotok. Terlebih, banyak hiasan yang dibuat oleh pemilik kelotok untuk menambah daya tarik wisata susur sungai. Mereka menjadikannya swafoto bersama, di kelotok.
"Selain susur sungai, kami juga bisa ambil foto bareng kawan-kawan di bagian atas kelotok karena ada disediakan kursi untuk bersantai. Ada juga hiasan bunga berbentuk love dan lainnya. Cukup unik," puji Roni, seorang warga Kota Sampit.
Keberadaan kelotok Susur Sungai Mentaya memang menambah penghasil pengelola kelotok yang dapat rezeki baru dari pelayanan kepada penumpang.
• Kelotok Tenggelam Ditabrak Kapal Tanker Pertamina Sampit, Bagaimana Nasib Penumpang
• Bocah Korban Penyiksaan di Sampit Dirujuk ke RS di Palangkaraya
• Ibu Penganiaya Anak Kandung di Sampit Konsumsi Narkoba
• Bocah di Sampit Kalteng ini Diduga Dianiaya Orangtuanya dan Ditinggalkan di Warung
• VIDEO Perumahan Baru untuk Warga Ujung Pandaran Kabupaten Kotim
Diketahui, selama ini pengelola atau pemilik kelotok hanya mendapatkan penghasilan sedikit ketika hanya melayani jasa menyeberangkan barang atau orang dari Desa Mentaya Seberang ke Kota Sampit.
Namun sayangnya, keberadaan kelotok susur Sungai Mentaya ini belum dikelola secara serius oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kotim, sehingga tidak tertata dengan baik untuk armada kelotok maupun pelayanan penumpangnya.
Pantauan di Dermaga Habaring Hurung Sungai Mentaya, belum ada keseragaman kelotok yang melayani penumpang untuk ikut susur sungai sehingga terkesan pengelola masing-masing saja menghiasi kapal.
Padahal keberadaan kelotok susur sungai ini bisa menjadi potensi wisata yang cukup baik untuk pendapatan asli daerah, jika pengelolaannya juga dibantu oleh pemerintah kotim, terutama dinas pariwisata daerah setempat.
Ada hal yang juga perlu diatur dalam pelayanan kelotok susur Sungai Mentaya tersebut. Salah satunya adalah belum adanya kesiapan keselamatan untuk penumpang saat naik kelotok susur sungai mentaya tersebut.
Padahal penumpang yang naik kelotok susur sungai, bisanya dalam jumlah banyak. Sedangkan kelotok yang melayani penumpang bodi kecil, ketika dinaiki orang banyak, rawan terbalik jika ada gelombang kapal besar melintas.
Termasuk, belum ada pengaturan rute maupun batas jumlah penumpang yang boleh naik kelotok. Serta, penyediaan pelampung.
(Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)