Berita Kotabaru
Tak Tahu Sampai Kapan Bertugas, Relawan Pasar Tangguh Banua di Kotabaru Tak Punya Dana Konsumsi
Relawan Pasar Tangguh Banua di Pasar Kamakmuran Kotabaru tidak tahu sampai kapan bertugas. Mereka pun bingung, kekurangan dana konsumsi
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Sejak dicanangkan sebagai Pasar Tangguh Banua beberapa waktu lalu, pengunjung dan pedagang di Komplek Pasar Kemakmuran, Kelurahan Kotabaru Tengah, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan berangsur disiplin.
Kedisiplinan pedagang dan pengunjung diwajibkan menerapkan protokol kesehataan, mulai penggunaan masker cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh khususnya saat akan memasuki area Pasar Limbur Raya.
Kedisplinan pedagang dan pengunjung menerapkan protokol kesehatan, sebelum melakukan transaksi tidak terlepas keaktifan tim petugas Covid-19 yang berjaga secara optimal.
Melakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap pengunjung, menggunakan masker dan cuci tangan di fasilitas yang telah disiapkan.
• Penanganan Covid 19, Itwasum Mabes Polri ke Banjarmasin, Kunjungi Posko Kampung Tangguh Banua
• Sudah 13 Kampung Tangguh Banua Diresmikan di Kotabaru Kalsel, Kapolres Sebut Empat Fokus Utama
• Bupati Kotabaru Resmikan Kampung Tangguh Banua Desa Teluk Sirih
Ketua Tim Covid Pasar Tangguh Banua, Hardiandi Yusran mengapresiasi, tingkat kedisiplinan masyarakat terutama mereka memasuki area pasar Limbur Raya.
"Alhamdulillah cukup bagus kedisiplinan masyarakat, mencapai 90 persenan. Baik penggunaan masker, cuci tangan, karena itu paling kami tekankan," ujar Hardiandi kepada banjarmasinpost.co.id, kemarin.
Hanya yang membuat mereka tergabung dalam tim bingung, sampai kapan partisipasinya terkait pasar tangguh banua.
"Rencananya hari tadi kami meminta sumbangan di kawan-kawan di DPRD," terang Hardiandi kepada banjarmasinpost.co.id.
• Kapolda Kalsel Serahkan Penghargaan Pemenang Kampung Tangguh Banua
Meminta sumbangan ke teman-teman DPRD, sambung Hardiandi, tidak lain digunakan hanya untuk kebutuhan komsumsi makan siang.
"Ya cuman itu sih," pungkas Hardiandi melalui telepon genggamnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
