Pilkada Kalsel 2020
Bawaslu Tanahbumbu Ingatkan Netralitas ASN, Ini Jenis-jenis Pelanggaran ASN Dalam Pilkada
Bawaslu Tanahbumbu telah mewanti-wanti para ASN Kabupaten Tanahbumbu agar menjaga netralitasnya sebagai abdi negara Bumi Bersujud ini.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Tiga pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Tanahbumbu telah resmi terdaftar di KPU Tanahbumbu (Tanbu).
Dengan pendaftaran tersebut meski belum ditetapkan sebagai pasangan calon, Bawaslu Tanahbumbu, sudah mewanti-wanti para ASN di Bumi Bersujud ini.
Bisa saja ASN itu mulai berpihak ke satu calon. Bila kedapatan, maka akan ditindak sesuai aturan.
"Pelanggaran dan dugaan pelangaran bisa saja nerasal dari ASN. Maka dari itu, kami ingatkan ke ASN agar menjaga netralitasnya sebagai Abdi Negera," Kata Ketua Bawaslu Tanbu, Kamiludin Malewa kepada banjarmasinpost.co.id, Jumat (11/9/2020).
• Zona Hijau Terus Meningkat di Banjarmasin, Belajar Tatap Muka Masih Ditunda
• Lelang Jabatan di Banjarbaru Lewati Tahapan Wawancara, Selanjutnya Penelusuran Rekam Jejak
• Musim Pilkada Kalsel, Ada Pesan 1.000 Bakul dan Tas Purun, Begini Sambutan Positif IPEMI Kalsel
Kendati belum memasuki masa kampamye dan belum ada penetapan cal9n, ASN sudah harus menjaga netralitasnya. Sehingga tidak munculkan dugaan pelanggaran di aturan Pilkada.
Malewa menyebutkan jenis-jenis Pelanggaran Netralitas ASN dalam Aspek Politik berdasarkan SE Kementerian PANRB Nomor B/71/M.SM.00.00/2017 dan Surat Edaran KASN Nomor B-2900/KASN/11/2017.
Yakni kampanye atau sosialisasi media sosial (posting, komen, share, like). Hal ini sebagaimana Pasal 11 huruf c PP No. 42 Tahun 2004. Menghadiri deklarasi paslon. (Pasal 11 huruf c PP No. 42 Tahun 2004).
Melakukan foto bersama calon/paslon dengan mengikuti simbol gerakan tangan/gerakan yang Mengindikasikan keberpihakan. (Pasal 11 huruf c PP No. 42 Tahun 2004).
Melakukan pendekatan ke parpol terkait pencalonan dirinya atau orang lain sebagai bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah. (Pasal 11 huruf c PP No. 42 Tahun 2004).
Mendeklarasikan dirinya sebagai balon kepala daerah/wakil kepala daerah. (Pasal 11 huruf c PP No. 42 Tahun 2004).
Memasang spanduk/baliho yang mempromosikan dirinya atau orang lain sebagai bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah. (Pasal 11 huruf c PP No. 42 Tahun 2004).
Menjadi pembicara/narasumber dalam kegiatan parpol. (Pasal 11 huruf c PP No. 42 Tahun 2004).
"Termasuk mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan (pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, dan pemberian barang) sesuai Pasal 4 angka 13 huruf b, Pasal 4 angka 15 huruf d, dan Pasal 12 angka 9 PP No. 53 Tahun 2010," katanya.
Ikut sebagai pelaksana. (Pasal 4 angka 12 PP No. 53 Tahun 2010).