Berita Kalteng
Masyarakat Diharapkan Dukung Program KB, Ragam Upaya Dilakukan DP3APP-KB Kapuas
Beberapa cara ntuk mencegah ataupun menunda kehamilan, di antaranya menggunakan pil, suntik KB, implan dan metode KB lainnya.
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Upaya menekan kepadatan penduduk, program Keluarga Berencana atau KB sejak lama digaungkan pemerintah. Demi, membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Keluarga berencana juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. "Terkait itu, jumlah pengguna KB di Kabupaten Kapuas bisa dikatakan cukup tinggi," kata Sugiyanto, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (PP) DP3APPKB Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, belum lama tadi.
Dilanjutkannya, beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan, di antaranya menggunakan pil, suntik KB, implan dan metode KB lainnya.
"Perlu diketahui, ber-KB tidak hanya untuk perempuan saja, namun lelaki juga dapat menggunakan KB dengan vasektomi dan tubektomi," ujar Sugiyanto.
• Penerapan Protokol Kesehatan Diutamakan KPU Kapuas Saat Laksanakan Tugas Pilkada Kalteng 2020
• Kemenag RI Pantau dan Evaluasi Bantuan Operasional Pesantren di Kabupaten Kapuas, Ini Tujuannya
• VIDEO Melihat Potensi Perikanan di Kelurahan Panamas Kapuas, Mayoritas Warga Budidaya Ikan Patin
• Lapor Jika Ada Pembangunan dan Pelayanan Publik di Kapuas Tidak Beres, Begini Caranya
Selanjutnya Sugiyanto menyampaikan dalam program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini adalah untuk mengatur jumlah jarak kelahiran.
"Namun pada saat ini juga yang jadi sasaran BKKBN adalah untuk peningkatan kualitas penduduk," lontarnya.
Sejumlah program dilakukan DP3APP-KB Kabupaten Kapuas. Di antaranya Program Kampung KB, Sekolah Siaga Kependudukan dan lainnya, guna meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat.
"Program Kampung KB harus benar-benar dijalankan oleh PKB nya dan masyarakat ikut mendukung karena program kampung KB bukan hanya milik BKKBN, melainkan milik seluruh elemen masyarakat," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Fadly SR)