Syekh Ali Jaber Ditusuk
DAFTAR Penyerangan Ulama, terakhir Syekh Ali Jaber hingga Ada Ulama yang Meninggal Dunia
Berikut Daftar Penyerangan Ulama, terakhir dialami Syekh Ali Jaber hingga Ada seorang ulama yang sampai menghadap Ilahi
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Terungkap insiden Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal bukanlah penyerangan terhadap ulama pertama kali terjadi.
Jauh sebelumnya, sudah ada sejumlah ulama menjadi korban serangan orang tak bertanggung jawab.
Bahkan satu diantara ulama harus meninggal dunia akibat penyerangan tersebut.
Berikut Tribunnews sajikan daftar insiden penyerangan ulama yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (16/9/2020).
• Terungkap Asal Pisau Digunakan Alfin Andrian untuk Tikam Syekh Ali Jaber, Polisi Dalami Kejiwaannya
• Penusuk Syekh Ali Jaber Bisa Dipenjara 10 Tahun, Polsi Jerat Alfin Andrian dengan 2 Pasal
• Penusuk Syekh Ali Jaber Bisa Dipenjara 10 Tahun, Polsi Jerat Alfin Andrian dengan 2 Pasal
Syekh Ali Jaber diserang oleh pemuda umur 24 berinisial AA saat mengisi sebuah acara di Bandar Lampung pada 13 September 2020.

Berdasarkan pantauan dari video penusukan yang beredar luas di media sosial, diketahui sebelum kejadian terlihat Syekh Ali Jaber tampak tengah duduk di sebuah kursi saat di atas panggung.
Sedangkan di sebelah kanan tampak juga ada seorang perempuan yang sedang berdiri.
Beberapa detik kemudian, ada seorang pria berbaju biru mendatangi Syekh Ali Jaber dengan berlari sambil menusukan sebuah benda yang diketahui merupakan sebuah pisau.
Syekh Ali Jaber lantas langsung berdiri dan pelaku penusukan langsung diamankan.
Sontak suasana panggung menjadi ricuh setelah kejadian tersebut.
Dari insiden tersebut, menderita luka di bahu sebelah kanan.
2. KH Abdul Hakam Mubarok

Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, KH Hakam Mubarok, Minggu (18/2/2018) menjadi korban penyerangan oleh seorang pria yang diduga mengalami gangguan kejiwaan.
KH Hakam Mubarok mengatakan, siang sebelum kejadian dia memang meminta pelaku untuk pindah dari Pendopo Pesantren karena tak ingin makanan yang dibawanya tercecer di sana.