Kisah Nelayan Tradisional Kotabaru

Meski Peralatan Melaut Banyak yang Canggih, Nelayan Kotabaru Tetap Pertahankan Metode Tradisional

Sulaiman, nelayan di Desa Semayap mengungkapkan, tetap memelihara 'warisan' kemampuan bernaluri yang didapat secara turun temurun.

Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/helriansyah
Nelayan Kotabaru saat membongkar hasil tangkapan 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Berbeda dengan sekarang. Perkembangan teknologi zaman ini semakin canggih.

Jangankan deteksi titik karang, untuk mengetahui kondisi bawah laut dan potensi ikan pun seudah tersedia alat khusus.

Meski demikian, kecanggihan teknologi tidak melunturkan kemampuan tradisional didapat secara otodidak, alasannya, kemampuan didapatkan secara turun temurun.

Sulaiman, nelayan di Desa Semayap mengungkapkan, tetap memelihara 'warisan' kemampuan bernaluri yang didapat secara turun temurun.

Hanya Dilengkapi Peralatan Seadanya, Nelayan Kotabaru Kalsel Andalkan Insting Mencari Tangkapan

Bukan GPS, Nelayan Tradisional Kotabaru Kalsel Andalkan Petunjuk Alam Mencari Lokasi Tangkapan

Andalkan Petunjuk Alam tak Mudah, Nelayan Kotabaru ini Bertahun-tahun Mengasah Ketajaman Nalurinya

Karena keakuratan tidak jauh beda dengan penggunaan alat, GPS.

"Hanya yang kadang menjadi kendala, kalau operasi di perairan lepas, tidak ada tanda alam yang bisa dijadikan patokan. Dan, tidak mungkin juga ke perairan lepas, karena tidak didukung perahu," jelas Sulaiman.

Selain itu menjadi alasan kebanyakan nelayan tradisional, tetap memakai kemampuan secara manual karena lebih simpel.

"Selain simpel, juga pengalaman didapat turun temurun. Bisa dimanfaatkan sampai berapa generasi," ujar Sulaiman yang sudah puluhan tahun berprosesi nelayan.

BANJARMASINPOST.CO.ID/Helriansyah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved