Berita HSU

Warga 4 Desa di Kabupaten HSU Berlatih Membuat Sedotan dari Daun Purun

Sebanyak 20 orang dari empat desa di Kabupaten HSU dan dua desa dari Kabupaten Balangan, Kalsel, berlatih bikin sedotan dari daun purun.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
WARGA UNTUK BPOST GROUP
Warga dari enam desa mengikuti pelatihan pembuatan sedotan dari tanaman purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, diselenggarakan Yayasan Rahim Bumi. 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Yayasan Rahim Bumi menyelenggarakan pelatihan  pembuatan Sedotan dari tanaman purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian pelatihan untuk penguatan kelompok perajin. Mengingat, untuk tanaman purun masih cukup mudah didapat, sehingga diharapkan bisa meningkatkan nilai jual jika dijadikan barang yang lebih berharga.

"Purun bisa menjadi indikator dari rusak atau tidaknya daerah rawa, dengan ekosistem yang baik dengan banyaknya tanaman purun maka bisa menjaga daerah rawa,” ujar Farid Wajidi, manager program Yayasan Rahim Bumi, Rabu (23/9/2020).

Farid Wajidi menambahkan peserta pelatihan berjumlah 20 orang dari empat desa di Kabupaten HSU, yaitu  Darussalam, Sungai Namang, Palukahan dan Banjang. Serta, warga dari dua desa di Kabupaten Balangan yaitu Teluk Karya dan Banua Hanyar.

Gadis Asal Amuntai HSU Ini Dulunya Sering Dibully, Sekarang Go Internasional Keliling 15 Negara

Sebanyak 20 Warga Ikut Pelatihan Kerajinan di Jingah Bujur Kabupaten HSU

Pembangunan Siring Dimulai, Jalan Sarang Burung Kabupaten HSU Bakal Tak Terendam Lagi

RSUD Pembalah Batung HSU Punya Alat PCR, Layani Swab Test Mandiri Segini Rencana Tarif Diberlakukan

Sofianor selaku pelatih, menegaskan kepada peserta untuk menjadikan purun sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomi, sehingga akan sungguh-sungguh merawat dengan baik.

Di Kabupaten HSU ini, memiliki kualitas purun yang baik. Untuk membuat sedotan, memerlukan purun yang bagus dan segar.

Sedangkan sisa potongan Sedotan, dibuat wadah, pernak-pernik atau lainnya, sehingga tidak ada bahan yang terbuang.

Sekilas pengerjaannya mudah, namun perlu ketelitian dan pemilahan bahan baku yang sangat baik.

Dia juga berharap kepada  peserta untuk memperhatikan kualitas produk agar tidak mengecewakan konsumen.

(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved