Pahlawan Karhutla Banjarbaru
Waktu yang Kurang untuk Keluarga Sudah Biasa bagi Para Pejuang Karhutla Banjarbaru
Saat bertugas di lapangan, Fauzan, pernah sampai ketiduran di lokasi pemadaman karena terlalu kelelahan setelah api berhasil dipadamkan.
Penulis: Aprianto | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pengalaman di lapangan saat memadamkan karhutla juga dirasakan oleh Fauzan sebagai anggota Manggala Agni.
Saat bertugas di lapangan, Fauzan, pernah sampai ketiduran di lokasi pemadaman karena terlalu kelelahan setelah api berhasil dipadamkan.
"Kita pernah pemadaman dari sore sampai subuh, pernah sampai ketiduran di gunung karena kelelahan," katanya, kemarin.
• Pahlawan Pemadam Karhutla di Kota Banjarbaru Kalsel, Siaga 24 Jam dan Terapkan Protokol Kesehatan
• Pahlawan Pemadam Karhutla di Banjarbaru Terbiasa Mengenakan APD, Hanya ini yang Berbeda
• Pemadam Karhutla Banjarbaru Pernah Memadamkan Api di Malam Iduladha dan Pulang saat Orang Salat Ied
• Tak Hanya Lelaki, Kaum Hawa pun Ikut Bergabung Menjadi Pejuang Pemadam Karhutla di Banjarbaru
Anggota Manggala Agni ini mengatakan saat memadamkan api di kawasan bukit terkadang terkendala dengan sumber air, akses jalan yang tidak ada.
Bahkan pihaknya juga harus bikin jalan dulu untuk sampai lokasi pemadaman.
"Kalau untuk pemadaman di lahan gambut biasanya sumber air susah, lokasi pemadaman jauh dari jalan, jadi harus mikul mesin, selang dan pralatan pemadaman yang lain," katanya.
Untuk yang sudah bekeluarga, terkadang waktu untuk anak istri jadi sedikit berkurang, karena padatnya kegiatan pencegahan maupun pemadaman di lapangan.
Meski ada cerita dukanya, Fauzan mengatakan pihaknya juga banyak pengalaman baru.
Seperti kenal orang-orang baru di lapangan.
Apalagi sekarang sinergitas antar instansi terkait kebakaran hutan dan lahan disebutnya sangat baik.
(banjarmasinpost.co.id/Rian)
