Hari Kesaktian Pancasila 2020
Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020, Sejarah G30S PKI, Pahlawan Revolusi Gugur di Lubang Buaya
Jelang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020, ini sejarah G30S PKI 2020. Kisah tujuh Pahlawan Revolusi Gugur di Lubang Buaya.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Nia Kurniawan
Ketika Indonesia sudah meraih kemerdekaan, ia bersama para pemuda lainnya membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Karirnya terus naik, mulai dari komandan batalyon, lalu menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi, hingga menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat.
Mayjen D. I. Pandjaitan juga menjadi sasaran penculikan dalam G30S.
6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
Sutoyo lahir di Kebumen, Jawa Tengah. Ia menyelesaikan sekolahnya sebelum invasi Jepang pada tahun 1942, dan selama masa pendudukan Jepang, ia belajar tentang penyelenggaraan pemerintahan di Jakarta.
Anggota Gerakan 30 September memaksa dan menjemputnya dengan mengatakan bahwa Sutoyo dipanggil Presiden Soekarno.
Mereka kemudian membawanya ke markas mereka di Lubang Buaya.
Di sana, dia dibunuh dan gugur sebagai Pahlawan Revolusi.
7. Kapten Pierre Tendean
Kapten Pierre Tendean mengawali karir militer sebagai intelejen.
Saat G30S terjadi, ia menjadi ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution.
Kala itu, anggota Gerakan 30 September mengira Pierre adalah AH Nasution.
Oleh karena itu, ia dibawa ke Lubang Buaya.
Di sana, ia disiksa dan dibunuh.
Jasadnya dimasukkan ke sumur tua bersama enam orang lainnya.
