Berita Kalsel
Pipanisasi di Kawasan Hutan Lindung Guntung Damar Banjarbaru Siap Digunakan Atasi Karhutla
Petugas Dinas PUPR Kalsel dan Kehutanan Kalsel akan memanfaatkan pipanisasi areal hutan lindung untuk penanganan karhutla di Guntung Damar Banjarbaru
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Petugas Dinas PUPR Kalsel dan Kehutanan Pemprov Kalsel akan memanfaatkan pipanisasi di areal hutan lindung untuk penanganan karhutla di Guntung Damar Kota Banjarbaru.
Kabid Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (PKSDAE) pada Dinas Kehutanan Kalsel, Pantja Satata, menjelaskan bahwa program pipanisasi PUPR Kalsel sudah tembus ke kawasan hutan lindung dan tinggal pengairan.
"Ya tentunya dengan pipanisasi ini bisa menambah teknis kemudahan petugas untuk membasahi areal hutan lindung dengan sistem pipa dialirkan ke sekat sekat kanal," kata Panjta Satata.
Sedangkan yang untuk bukaan dam di BRK 9 ke saluran yang akan dipasang box culvert masih tahap pengerjaan.
• Pilkada Banjarmasin 2020, Akun Medsos Tak Terdaftar, Paslon Dilarang Lakukan Kampanye
• Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Borong Buah Petani Lokal, Bagikan ke Panti dan Ponpes
• Dinas PUPR Banjarbaru Gulirkan Program Padat Karya untuk Masyarakat, Usulan Anggaran Rp 10 Miliar
"Tapi intinya program berjalan dan tujuannya sama untuk mengatasi karhuta jangan sampai air kehabisan di sekitar bandara dan gambutnya terbakar," tandas Pantja Satata.
Dijelaskan Pantja, dinas PUPR Kalsel membuat pipanisasi sepanjang 1,4 kilometer dari irigasi ke kawasan HL untuk mengalirkan air ke kanal-kanal yang ada di sana. Dengan harapan, kebakaran bisa diminimalisir.
Disampaikannya, proyek pipanisasi kini sudah digarap oleh dinas SDA PUPR Kalsel.
"Pipanisasi ini merupakan inisiatif dari Pak Kadis Kehutanan (Hanif Faisol Nurofiq) agar kawasan HL Lianganggang bebas dari karhutla," runutnya.
Karena berkaca pada tahun lalu, kawasan hutan lindung Lianganggang terbakar hingga 200 hektare.
"Dampak asapnya bisa sampai ke Bandara Syamsudin Noor. Karena posisinya berdekatan," sebut Pantja.
Selain di titik itu, antisipasi lainnya juga berada di kawasan Peramuan LIK Liangangang.
Masih dijelaskan Pantja Satata Dishut melalui petugas polhutnya juga menambah posko pemantauan di wilayah tersebut.
"Sekarang sudah ada dua posko permanen di sana. Tahun ini ditambah satu, supaya penjagaan lebih maksimal," kata Patja Satata.
Dia menuturkan, setiap posko nantinya bakal diisi oleh empat petugas. Yang bertugas memantau jika sewaktu-waktu ada titik api. "Kalau nanti cuaca semakin panas, petugas kami tambah jadi 10 orang setiap posko," sebutnya.