Berita Tanahlaut
VIDEO Nelayan Takisung Olah Tangkapan Jadi Ikan Asap, Produknya Tahan Hingga Tiga Bulan
Nelayan Desa Kualatambangan, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala) mengolah ikan tangkapannya menjadi ikan asap
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tangkapan berlimpah namun harga jeblok. Dijual tak dapat untung, disimpan malah buntung.
Inilah kondisi dilematis yang kerap dialami nelayan, termasuk yang ada di Desa Kualatambangan, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hasil tangkapan nelayan setempat umumnya langsung dijual kepada tengkulak berupa ikan mentah (segar). Namun harga yang ditawarkan kerap kurang besahabat, apalagi ketika hasil melaut berlimpah.
Sementara itu ketika harga ikan naik, hasil tangkapan sedikit. Akibatnya pendapatan nelayan cenderung selalu pas-pasan sehingga taraf hidup lamban berubah menjadi lebih baik.
• Ribuan Nelayan Juga Terdampak Covid-19, Ini Skema Penanganan Diskanlut Kalimantan Selatan
• Hanya Dilengkapi Peralatan Seadanya, Nelayan Kotabaru Kalsel Andalkan Insting Mencari Tangkapan
• Cegah Covid, Lanal Kotabaru Bentuk Nelayan Tangguh
Dilema itulah yang selama ini menjadi pemikiran Bayansyah. Apalagi dirinya memimpin kelompok nelayan (Mandiri Putra) sehingga ada tanggungjawab moral untuk mencari solusi guna mengatasi kondisi yang serba tak menguntungkan tersebut.
Sejak beberapa bulan lalu, Bayansyah mencoba mengolah ikan segar hasil tangkapannya menjadi ikan asap.
"Kebetulan ada kegiatan pelatihan pengolahannya dari perguruan tinggi di Tala. Alhamdulillah hasilnya memuaskan," ucapnya, Jumat (2/10).
Ikan asap tersebut menjadi solusi ketika harga jeblok saat hasil tangkapan melimpah. Pasalnya, ikan asap olahan Bayansyah tersebut tahan disimpan cukup lama selama berpekan-pekan bahkan berbulan-bulan.
Jika disimpan di tempat biasa pada suhu kamar tahan hingga tiga pekan. Namun jika disimpan di lemari es (bukan freezer) pada suhu standar tahan hingga tiga bulan.
Cita rasanya pun justru lebih menggoda selera atau lezat. "Alhamdulillah warga di kampung saya cukup berminat. Kemarin itu saat ujicoba pembikinannya, langsung ludes disantap," tutur Bayansyah.
Ia menerangkan proses pembuatan ikan asap diawali dengan penyiapaan tungku pengasapan. Bahan bakunya yaitu arang kayu dan tempurung kelapa. Namun pengasapan lebih bagus menggunakan tempurung.
Arang dan tempurung kelapa cukup mudah diperoleh di Desa Kualatambangan. Apalagi desa tersebut bersebelahan dengan desa sentra pembuatan arang yaitu Desa Ranggang.
Setelah asap mengepul, selanjutnya menyusun ikan di rak pengasapan. Sebelumnya ikan dibersihkan terlebih dahulu. Dibuang isi perutnya dan dicuci hingga bersih.
"Hampir semua jenis ikan bisa diolah menjadi ikan asap, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Saat ujicoba kemarin itu ikan pindang yang digunakan," papar Bayansyah.