Berita Tapin
Bendungan Tapin Ditutup, Ikan Pembudidaya di Desa Shabah Banyak yang Mati
Pengisian Awal Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan berdampak.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Pengisian Awal Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan berdampak.
Aliran ke bendungan Linuh yang berasal dari bendungan Tapin mengering. Akibatnya, ikan yang dibudidayakan di sepanjang sungai ini mati.
Kepala Desa Shabah, Mujito membenarkan aliran Bendungan Linuh dari aliran Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya ditutup. Dia mendengar informasi justru dari kepala desa tetangga.
Akibat dari mengeringnya aliran Sungai Linuh, ikan yang dibudidayakan di sepanjang sungai aliran bendungan Linuh banyak yang mati.
• Air Irigasi di Bendungan Linuh Tapin Surut, Petambak Ikan Resah
• Bupati Tapin Hadiri Pengisian Awal Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya
Mujito mengaku keluhan warga yang mengalami kerugian ikan yang mati itu adalah kali kedua.
Pertama saat perbaikan saluran air dan kedua, penutupan bendungan di Pipitak Jaya yang tanpa pemberitahuan.
"Seharusnya pihak Bendungan Tapin jika ingin menutup aliran air ke Bendungan Linuh, menghubungi Pemerintah Desa agar bisa mengkondisikan petambak ikan," katanya.
Keluhan para petani tambak ikan air tawar yang terdampak keringnya air saluran irigasi bendungan Linuh juga dibahas di Balai Desa Linuh.
Kepala Desa Linuh, Roni mengaku hasil pertemuan itu warga Desa Linuh yang membudayakan ikan tawar belum ada yang terdampak dan masih melakukan pendataan kerugian.
"Saat ini, petambak di Desa Linuh belum ada yang terdampak. Cuma petani di desa tetangga yang mengeluh ikannya mati," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Minggu (11/10/2020).
Roni mengaku sudah menyarankan agar petambak ikan yang terdampak, mendokumentasikan ikan yang mati dalam bentuk video dan foto sebagai data dukung.
"Tadi pihak Kecamatan dan perwakilan Balai Wilayah Sungai Kalimantan akan mengundang rapat bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, besok. Tempat dan waktunya belum ditentukan ," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya Ikan Tawar Dinas Perikanan Kabupaten Tapin, H Bambang mengatakan pihaknya mengutus staf untuk melakukan identifikasi kerugian petambak ikan selama bendungan Linuh kering.
• Rencana Pembangunan Bendungan Kusan Hulu Rp 2,9 Triliun Mandek, ini Kata PUPR Tanbu
Bambang mengaku petambak ikan beralasan tidak mengetahui kalau pengisian awal Bendungan Tapin do Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani sudah dilaksanakan.
"Kami mengawal keluhan warga untuk berdiskusi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan mengenai keluhan petambak ikan," katanya. (banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)
