Berita Kotabaru
Keluhkan Fasilitas Karantina, Warga Ancam Jemput Paksa Keluarga Dirawat di RS Stagen Kotabaru
Fasilitas dibangunan rumah sakit Stagen, tempat karantina pasien orang tanpa gejala (OTG) terkonfirmasi positif Covid-19 terus dikeluhkan.
Penulis: Herliansyah | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Fasilitas dibangunan rumah sakit Stagen, tempat karantina pasien orang tanpa gejala (OTG) terkonfirmasi positif Covid-19 terus dikeluhkan.
Dari beberapa fasilitas, di antaranya air kotor menetes dari lantas atas ke bawah masih kerap dikeluhkan.
Tetesan air kotor menetes dan mengenai pasien menempati ruangan bangunan bawah ketika buang air besar (BAB), ditengarai ketidak seriusan pemerintah daerah melalui instansi bertanggung jawab membenahi.
Ironis, persoalan tersebut sebelumnya pernah dibahas pada rapat gabungan Komisi di DPRD, Pemerintah Daerah dan Forkopimda.
Disepakati perbaikan beberapa fasilitas dikeluhkan segera ditanggulangi, namun tetap masih ada keluhan. Persoalan itu memantik reaksi keras dari keluarga pasien.
• Update Covid-19 Kalsel : Hari Ini Positif Covid-19 Bertambah 76 Kasus, Terbanyak Balangan 30 Orang
• Bupati Dompu Bambang M Yasin Positif Covid-19, Padahal Hasil Rapid Test Non Reaktif
Nooripansyah, salah satu keluarga pasien mengeluhkan buruknya fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) dan sanitasi di rumah sakit Stagen, selama ini digunakan para pasien karantina.
"Kalau makanan enak, diatas standar. Sesuai dengan anggaran diberikan," kata Nooripansyah kepada banjarmasinpost.co.id.
Menjadi persoalan air kotor menetes dari lantai atas mengenai pasien, saat melakukan kegiatan di kamar mandi di bagian bawah.
"Kalau seperti itu lebih baik menjalani isolasi di rumah. Fasilitas dan kamar tetap higienis," ujar Nooripansyah.
Selain itu, ia menilai penanganan pasien karantina juga diskriminatif. Pejabat boleh dikarantina di rumah, sementara masyarakat dipaksa karantina di rumah sakit Stagen.
"Jangan diskriminatif. Kalau disiplin, tegakkan disiplin benar-benar. Tidak ada yang mandiri termasuk pejabat yang positif. Harus karantina mandiri di sana juga," beber Ipansyah.
Nooripansah memberi waktu kepada pihak berwenang segera menyelesaikan fasilitas dikeluhkan pasien.
"Ingatkan, keluarga saya ada di sana. Dan, apabila MCK-nya tidak diperbaiki. Aku ambili paksa. Baik istirahat di rumah sendiri. Kamar nyaman, udara nyaman, kamar mandi di dalam. Lahir batin nyaman. Terserah mau apa," imbuh Nooripansyah.
Pasien stres bukan karena covid-19, namun karena MCK yang tidak layak.
"Coba bayangkan masing-masing. pas lagi BAB menetes air kotor. Air apa itu dari atas?," sambungnya dengan nada bertanya.
"Penampungan pengungsi lebih tepatnya. Sampah berserakan, jemuran dimana-mana," pungkasnya.
Hingga berita diturunkan, belum didapat konfirmasi resmi Dinas Kesetahan selalu instansi berwenang menangani pasien di rumah sakit Stagen (karantina).
(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)