VIDEO Direktur RSJ Sambang Lihum Kalsel Sebut Dampak Covid-19 Guncang Kesehatan Jiwa

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Tercatat 277.000 orang, sejak muncul pandemi Covid-19 hingga Juni 2020, mengalami gangguan jiwa atau meningkat dibandingkan tahun lalu.

Demikian diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Siti Khalimah, saat menghadiri Hari Kesehatan Jiwa 2020 di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (10/10/2020).

"Angka ini mengalami lonjakan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. Di mana pada tahun 2019 lalu angkanya hanya mencapai 197.000 orang," sebutnya.

Staf Ahli Menteri Kesehatan, Kuat Sri Hudoyo, hadir dalam acara itu menyebut di tengah kondisi pandemi atau pagebluk ini, tak bisa dipungiri tingkat stres begitu tinggi. Ini berdampak dengan gangguan jiwa seseorang.

• Kerusakan di Ruas Jalan Gubernur Syarkawi Gambut Kalsel Rawan Kecelakaan

• Helikopter Jatuhkan Bom Air di Sejumlah Lokasi Karhutla di Kabupaten Banjar

"Contoh, dengan kondisi ekonomi sekarang banyak yang dirumahkan sehingga akan memicu stres hingga depresi. Contoh lain adalah  pembelajaran siswa sekolah melalui online sekarang. Tak hanya siswa, orangtua pun sebutnya akan mengalami stres ketika tak bisa memahami pelajaran. Kami akui permasalahan kesehatan jiwa mengalami peningkatan. Melalui aplikasi online ini, kami harap masyarakat bisa mengaksesnya untuk konseling,” cetusnya.

Hal senada diutarakan Direktur RSJ Sambang Lihum, dr IBG Dharma Putra, dampak dari Covid-19 bukan hanya kesehatan fisik namun kesehatan jiwa pun bisa terguncang. Seperti, siswa yang beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh, pekerja yang mata pencariannya terancam. Belum lagi mengelola kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai karena Covid-19

“Oleh karena itu, seharusnya di masa pandemi seperti ini kita bisa melakukan pengobatan secara virtual saja. Namun nyatanya, kita masih banyak ketinggalan, terutama untuk pelayanan virtual. Kita masih tertinggal dengan rumah sakit jiwa di Pulau Jawa,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan pengobatan secara virtual, maka risiko tertular Covid-19 bisa dicegah. Maka dari itu, disiapkan pelayanan dan pengobatan virtual. “Aplikasi akan membantu untuk konsultasi dan dijaga kerahasiaannya,” tegasnya.

• Update Covid-19 Kalsel : Hari Ini Positif Covid-19 Bertambah 76 Kasus, Terbanyak Balangan 30 Orang

• Kawasan Sekumpul Kabupaten Banjar Kalsel Bakal Dibuat Mewah, ini Rancangannya

Jika diperlukan langkah selanjutnya, katanya, silakan datang ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. “Pengobatan virtual ini kita mulai hari ini dan kita sudah punya ruangan dan jaringan yang kuat,” urainnya.

Diketahui, RSJ Sambang Lihum menjadi tuan rumah puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2020 yang jatuh saat Sabtu (10/10/2020).

Di tengah pandemi, peringatan dilaksanakan secara virtual dengan menerapkan protokol kesehatan super ketat. Di depan pintu utama rumah sakit, seluruh tamu diperiksa suhu tubuh, mencuci tangan dan wajib pakai masker.

Tamu undangan duduk berderet dengan kursi berjarak. Acara berlangsung di ruang utama RSJ yang berlokasi di Jalan Gubernur Syarkawi  tersebut berlangsung khidmat dan lancar.

• VIDEO Proyek Jembatan Aranio di Jalan Tembus Kabupaten Banjar-Tanbu Capai 20 persen

• Komisi IV DPRD Banjar Soroti Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kurang Mampu

Sementara itu, Plt Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan, berharap RSJ Sambang Lihum terus melakukan inovasi dalam pelayanan kesehatan jiwa dan penyembuhan pasien gangguan jiwa di Kalsel.

“Sejauh ini RSJ Sambang Lihum sudah melakukan berbagai inovasi pelayanan seperti pembuatan taman penyembuhan mandiri jendela jiwa, ruang fisioterapi, saliling dan lainnya,” ujar Rudy dalam sambutannya.