Berita HSU

Warga Haur Gading HSU Mulai Buka Lahan untuk Tanam Purun, Ini Kendala Dihadapi

Warga Desa Pulantani Kecamatan Haur Gading saat ini tengah mempersiapkan lahan untuk penanaman purun yang merupakan menjadi bahan baku utama.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: M.Risman Noor
reni
Warga Desa Pulantani Kecamatan Haur Gading saat ini tengah mempersiapkan lahan untuk penanaman purun yang merupakan menjadi bahan baku utama untuk pembuatan kerajinan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Warga Desa Pulantani Kecamatan Haur Gading saat ini tengah mempersiapkan lahan untuk penanaman purun yang merupakan menjadi bahan baku utama untuk pembuatan kerajinan.

Sebagaimana diketahui saat ini Desa Pulantani tengah mempersiapkan diri untuk menjadi kawasan kerajinan yang menjadi salah satu pusat kerajinan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Kepala Desa Pulantani  Ibnu Attailah mengatakan tanaman purun yang ada di Desa pUlantani saat ini memang masih banyak namun sudah jauh dari pemukiman.

Dan perlu adanya penanaman kembali agar purun bisa terus bertambah banyak dan bisa dimanfaatkan oleh warga dalam jangka waktu yang lama.

“Kami saat ini sudah dalam proses pembukaan lahan yang nantinya disusul dengan pembibitan dan juga memindah bibit ke area tanam sekaligus proses perawatan,” ujarnya, Minggu (11/10/2020).

Bantuan penanaman purun ini adalah dari pihak swasta yang saat ini juga membantu kelompok kerajinan untuk bisa mendapatkan pesanan kerajinan dalam jumlah besar dan dipasarkan secara nasional.

Iwan Hermawan Fasilitator Desa Pulantani mengatakan pihak desa bekerjasama dengan pihak swasta PT Dua Karya Anyam yang saat ini menjalin kerjasama dengan Desa Pulantani. “Saat ini sudah masuk dalam tahap pembukaan lahan,” ujarnya.

Dulu warga Desa Pulantani jika ingin mengambil purun hanya berjarak sekitar 500 meter dari area pemukiman, namun karena banyak digunakan ditambah sempat terjadi kebakaran.

Disdagperinkop dan UKM Bantu Pengrajin Purun di Kapuas, Sesuaikan Permintaan Pasar

Lapuk Termakan Usia, Mesin Tumbuk Purun di Desa Harusan Telaga HSU Rusak, Begini Nasib Pengrajin

Saat ini untuk mencari purun perlu menempuh jarak sekitar dua kilometer dengan medan yang cukup berat.

Hanya bisa menggunakan perahu sederhana, karena lahan rawa yang dilewati terdapat banyak rumput dan juga kayu sehingga jika perahu motor akan merusak baling balingnya.

“Kami berharap dengan penanaman kembali purun ini bisa menambah pula jumlah purun dan para pengrajin bisa mendapatkan purun dari wilayah sendiri,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved