Wisata Virtual Kalsel

Wisata Unik di Kampung Pariangan Kabupaten HSS, Menyantap Makanan di Atas Aliran Air Sungai Amandit

menikmati Wisata Unik di Kampung Pariangan Kabupaten HSS, Menyantap Makanan di Atas Aliran Air Sungai Amandit

Penulis: Hanani | Editor: Royan Naimi

Seperti naik rakit bambu tanpa jeram, atau bermain air menggunakan ban karet besar.

Adapula ayunan yang talinya diikatkan pada sebatang pohon besar.

Baca juga: Gua Limbuhang Haliau di Kabupaten HST, Pesona Air Warna Biru, Gua dan Spot Swafoto yang Aduhai

Nurliani, wisatawan dari Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengaku baru pertama berkunjung ke tempat tersebut.

Sebelumnya, dia sering melihat postingan para netizen di akun instagram.

Nunui mengakui, merasakan sensasi berbeda dengan tempat wisata sungai lainnya yang pernah dia kunjungi.

“Yang saya suka selain bisa menyantap jagung bakar sambil menikmati jernihnya air, juga bisa duduk santai di kursi bambu ala pinggir pantai sambil rebahan. Ini keren banget,” katanya.

Bagi yang ingin mencoba makan-makan santai di meja makan tengah sungai, pengujung boleh membawa makanan sendiri.

Bisa pula membeli di warung sekitar, karena sebagian warga setempat menempati beberapa meja untuk berjualan.

Menunya ada mie instan, nasi bungkus, teh, kopi serta makanan ringan serta jagung bakar.

Baca juga: Pesona Tersembunyi Pulau Burung di Tanah Bumbu, dari Laut Hingga Kain Sasirangan

“Lebih asyik makan siang bersama dengan keluarga atau teman-teman membawa sendiri nasi dan lauk serta sayurnya,” ungkap pengujung lainnya, Samsul dari Kandangan.

Menurut Muhamadiyah, berdasarkan kunjungan wisatawan selama satu bulan ini, rata-rata pendapatan perhari Rp 2 juta.

Khusus untuk pendapatan dari biaya masuk, 50 persennya merupakan jatah untuk pengelolaan masjid yang ada di dekat objek wisata.

Menurut Muhammadiyah, agar pengujung tak bosan atau jenuh, pihaknya terus berupaya melakukan inovasi baru.

Disadari pula, potensi wisata ini tergantung alam.

Jika musim hujan nanti, debit air sungai akan meningkat, sehingga meja-meja yang ada tak mungkin ditaruh di tengah sungai lagi.

“Musim kemarau inipun, jika sudah malam dan tak ada pengunjung lagi, meja dan kursi kami angkat ke atas. Antisipasi jika hujan deras dan air meninggi,” katanya.

Baca juga: Menikmati Kota Banjarbaru dari Bukit Lentera, Ada Menara Pantau dan Pohon Ikonik

(banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved