Berita Batola
Kios Bakal Dibongkar, Pedagang Buah Terminal Induk Handil Bakti Jual Murah Jualannya
Pedagang buah Terminal Induk Handil Bakti menjual murah jualnnya menyusul rencana pembongkaran kios yang direncanakan berlangsung besok.
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Diawali dengan pembongkaran Terminal Induk Handil Bakti, Minggu (18/10/2020). Upaya pembebasan jalur hijau di sepanjang Jalan Trans Kalimantan kawasan Handil Bakti akan berlanjut besok.
Adapun target pembongkaran adalah PKL yang berjualan di sepanjang sisi jalan. Operasi ini dilakukan karena sesuai penjadwalan yang telah disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batola beberapa waktu lalu.
"Sesuai jadwal, besok kita datangkan satu unit alat berat dari Bina Marga, untuk pembongkaran di kios PKL," Ucap Anjar, Kasatpol PP Batola
Meski telah disosialisasikan jauh-jauh hari, Minggu (18/10) sore, masih terlihat beberapa pedagang yang berjualan sambil berkemas. Mereka masih melayani pelanggan yang mampir di tokonya.
Baca juga: Petugas Satpol PP Kawal Pembongkaran Terminal Handil Bakti Kabupaten Batola
Baca juga: Masuk Pembebasan Jalur Hijau, Pembongkaran Terminal Handil Bakti Batola Dijadwalkan Besok
Baca juga: VIDEO Pengundian Los Relokasi PKL ke Pasar Handil Bakti
Seperti yang dilakukan Wahyu, pedagang buah yang telah bertahun-tahun berjualan di sisi Jalan ini, ia mengaku mengetahui tenggat waktu yang diberikan. Namun masih berupaya menghabiskan buahnya meski dengan harga lebih murah.
Hal ini ia lakukan agar tidak beresiko banyak dalam menyimpan buah tanpa bisa menjualnya. Karena bakalan busuk dan tidak bisa dikonsumsi lagi.
Mangga yang biasanya dibandrol Rp 25 ribu perkilogram, kali ini ia rela menjualnya dengan harga Rp 15 ribu.
"Kami pedagang memang sudah tahu adanya info pembongkaran ini, ya mau gimana lagi, patuh saja sama pemerintah," Ungkap Wahyu.
Terkait relokasi PKL ke Pasar Induk Handil Bakti, Wahyu mengaku sudah mendapat satu tempat di sana, namun ia masih belum yakin untuk berjualan buah di los tersebut.
Menurutnya, selain khawatir sepi pengunjung, buah yang ia jual menjadi menarik jika terlihat oleh orang dan mudah untuk singgah membelinya.
Baca juga: Los Relokasi PKL ke Pasar Handil Bakti Batola Diundi, PKL Minta Digratiskan Selama Enam Bulan
Sementara ini ia hanya berupaya menampung buah dagangannya di rumah saja, hingga menemukan tempat strategis untuk memulai berjualan.
Hal serupa juga dilakukan Supiani, pedagang makanan, ia berencana memindah perabotannya ke kawasan Semangat Dalam. Karena masih belum yakin berjualan di los pasar yang disediakan.
"Pindah jualannya ke rumah anak yang ada di Komplek Semangat Dalam. Kalau melihat keadaan, di dalam pasar takut tidak ada pelanggannya," Ucap Supiani. (Banjarmasinpost.co.id/muhammad tabri)