Berita Banjarbaru
Hubungkan Tanbu, Banjar dan Banjarbaru, Jembatan Jalan Bebas Hambatan di Aranio Capai 40 Persen
Pembangunan Jembatan penghubung Jalan bebas hambatan dengan panjang 60 meter di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar terus dikebut
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pembangunan Jembatan penghubung Jalan bebas hambatan dengan panjang 60 meter di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar terus dikebut.
Jembatan itu, akan mengkoneksikan antara jalan ke Aranio dan jalan tembus ke jalan bebas hambatan dari Kabupaten Banjar ke Tanahbumbu.
Kadis PUPR Kalsel Roy Rizali Anwar melalui Kabid Bina Marga Yasin Toyib, pekerjaan pembangunan jembatan Aranio ini terus digenjot.
Direncanakan box girder baja, datang pada awal November ini dari Jakarta.
“Jika sudah terpasang girdernya maka progresnya mencapai sekitar 70 persen,” kata Yasin Toyib di Banjarbaru, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Empat Jembatan Senilai Rp 68 Miliar Lebih Dibangun di Jalan Bebas Hambatan Banjarbaru-Tanahbumbu
Baca juga: Jalan Bebas Hambatan Banjarbaru-Batulicin Diproyeksikan Fungsional Tahun 2020
Menurut Yasin, sejak awal memang ditargetkan pada akhir tahun 2020 jalan bebas hambatan terkoneksi seluruhnya.
“Sesuai rencana, jalan bebas hambatan akan menghubungkan tiga daerah yaitu Tanah Bumbu, Banjar dan Banjarbaru,” kata Yasin.
Panjang jembatan Awang Bangkal 120 meter dengan lebar 9 meter.
Pengerjaan jembatan diperlukan penanganan khusus karena titik lokasi jembatan berada di antara dua bukit yakni Pelawangan dan Patra Bulu.
“Lokasi jembatan berada di antara dua bukit karena itu perlu penanganan khusus, dasar sungainya berbentuk huruf V, ini kan pertemuan antara dua bukit,” urai Yasin Toyib.
Diuraikannya, kontrak kerja antara Dinas PUPR dengan pihak pelaksana pekerjaan PT Panji Pratama Indonesia, proyek senilai Rp 32 milyar ini dimulai pengerjaan pada 27 Mei 2020 dan akan berakhir 24 Desember 2020. Hingga saat ini progres pembangunan berjalan lancar.
Pelaksana Lapangan Proyek Jembatan Aranio, Sutikno menjelaskan kondisi saat ini memang masih 40 persen, namun jika rangka bajanya sudah datang dari Jakarta maka progres bisa sudah 70 persen.
"Saat ini yang sedang dikerjakan adalah pondasi menggunakan sistem bor pile. Saat ini juga dikerjakan tumpuan baja bentang tengah," kata dia.
Selain itu, juga dikerjakan bentang pendekat sisi kanan dan seberang sungai yang panjangnya sama sama 30 meter. Dirancang untuk lebar jembatan 10 meter.
"Untuk panjang bentang tengahnya yakni 60 meter. Kalau tinggi dari permukaaan air sekitar 6 meter sehingga aman dilalui tranportasi air," kata dia.
Diuraikannya, progres pekerjaan berjalan sesuai rencana, tak ada kendala secara teknis namun memang ada sempat dua minggu terhenti akibat kendala non teknis,” kata dia.
Adapun, masyarakat setempat menurut mendukung kegiatan pembangunan jembatan. Pasalnya jembatan menghubungkan dua desa yaitu Awang Bangkal Barat dan Awang Bangkal Timur.
Jalan bebas hambatan ini akan membuka akses berbagai desa terisolir di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, seperti Rantau Balai, Bunglai, Apuai, Tiwingan Baru, Rantau Bujur, Sungai Luar, dan lain-lain.
"Tak hanya membuka daerah terisolir, jalan bebas hambatan ke depannya juga bisa membuka akses ke spot wisata alam gunung, bukit, telaga dan air terjun yang tersebar di kawasan Tahura Sultan Adam,"terangnya.
Baca juga: Perlu 3 Jembatan Panjang Guna Koneksi Jalan Bebas Hambatan Banjar-Tanahbumbu
Untuk 2020 dari data, Pemprov Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, baru kali ini menggarap jembatan dengan panjang 120 meter tersebut.
Selain jembatan Aranio, juga digarap jembatan temui II dengan panjang 35 meter dan jembatan Kusan II sebanyak 120 meter.
Untuk pagu anggaran jembatan kusan II sekitar Rp 24 miliar, dan jembatan temuni sekitar Rp 14 miliar. (banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)
