KalselPedia
KalselPedia - Pandemi, UPT PPBP Martapura Tetap Terima Warga Berlatih Gosok Batu Mulia
Banyak peralatan disiapkan untuk peserta pelatihan penggosokan batu mulia di UPT PPBP di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
"Yang ramai sekarang peserta pelatihan belajar mikrosetting, karena tidak pernah sepi peminat," ujarnya kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: KalselPedia - Selama Pandemi, UPT PPBP Martapura Tetap Melatih Pembuatan Perhiasan
Baca juga: Festival Batu Permata Go Internasional, Tonjolkan Batu Kalsel dan Dihadiri 62 Peserta
Pihak UPT PPBP menyiapkan operator yang masing-masing memiliki keahlian tersendiri. Mulai dari operator casting hingga penggosokan batu permata.
Mempelajari mikrosetting peserta peatihan harus beberapa kali datang. Mulai dari belajar membuat lubang di badan cincin atau gelang hingga memasang batu yang sudah dibentuk ke badan perhiasan.
Mendengar alat mikroskop, biasanya yang paling sering dikaitkan adalah mikroba. Namun di UPT Workshop Pengembangan dan Pembinaan Batumulia dan Batu Permata (PPBP) ini alat mikroskop digunakan untuk proses mikrosetting.
Mikrosetting adalah proses membentuk dan mengukir hasil olahan perak menjadi cincin atau perhiasan lain. Dengan mikroskop peserta pelatihan akan belajar membuat lubang untuk diletakkan batu sebagai hiasan di cincin atau gelang. Dengan alat bor, peserta akan mengukir perhiasan dengan dibantu mikroskop.
Baca juga: Sebelum Jadi Perhiasan Mahal, Ternyata Begini Proses Penggosokan Intan di Martapura
Baca juga: Berhias Batu Akik dan Anyaman yang Rumit, Tas Eceng Gondok Buatan Sopianor Tembus Hampir Rp 1 Juta
Melalui mikroskop peserta juga akan lebih mudah saat memasang batu di badan perhiasan. "Ini tahapan akhir dari proses membuat perhiasan di sini," ujar operator batu permata, Hanafi.
Tahapan ini juga menjadi tahapan yang sulit sehingga peserta harus berulang kali berlatih. "Ini harus konsentrasi dan terus belajar agar hasilnya lebih rapi," ujarnya.
Biasanya peserta pelatihan saat belajar mikrosetting harus mengulang hingga empat atau lima kali pertemuan bahkan lebih demi hasil pelatihan yang lebih baik.
Selama pandemi Covid-19, dimana kegiatan yang mengumpulkan orang banyak dihindari, membuat pelatihan di UPT PPBP berkurang.
Baca juga: Pertokoan CBS Martapura hingga Pasar Disemprot Disinfektan, Cegah Virus Corona
Baca juga: Kalselpedia: Pertokoan Cahaya Bumi Selamat, Surga wisata Belanja di Martapura
Jika biasanya pelatihan untuk orang banyak biasanya dibuka secara umum kini tidak lagi. Hanya satu hingga tiga orang saya yang mengikuti pelatihan.
"Mereka yang ingin belajar bisa datang langsung, tapi sekarang ini yang datang paling satu sampai tiga orang saja," ujar operator casting, Agus.
Pelatihan diikuti peserta dalam jumlah banyak, kini ditiadakan sejak pandemi Covid-19. Biasanya, diadakan oleh UPT atau dari Disperindag Kabupaten Banjar. Atau, warga langsung datang ke UPT.
Ingin tahu tempat pelatihan bagi warga untuk bisa menggosok batu di Kota Martapura, simak saja video di bawah ini:
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/alat-mikrosetting-perhiasan-di-upt-ppbp-martapura-kabupaten-banjar-kalsel-20102020.jpg)