Gua Batu Hapu Tapin
Wisata Gua Batu Hapu Tapin, Jadi Tempat Budidaya Sarang Burung Walet Dikelola Warga Desa
Gua Batu Hapu di Hatungun Kabupaten Tapin ternyata juga menjadi tempat budidaya sarang burung walet yang dikelola kelompok masyarakat desa setempat.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Gua Batu Hapu di Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin, tak hanya dihuni kelelawar saja yang kotoran dimanfaatkan jadi pupuk kandang tanaman.
Sekretaris Desa Batu Hapu, Komaruddin potensi Gua Batu Hapu adalah budidaya sarang burung walet.
Sarang burung walet itu ungkap Komarudin sudah lama dikelola kelompok masyarakat di Desa Batu Hapu.
"Sarang burung di gua Batu Hapu ini menjanjikan hasilnya," katanya.
Baca juga: Titik Api di Kawasan Banjarbaru Menurun, Tim Karhutla Tetap Siaga
Baca juga: Objek Wisata Gua Batu Hapu Tapin, Spot Foto Eksotik di Momen Sinar Matahari Menembus Celah Atas Gua
Baca juga: Kemungkinan Belajar Tatap Muka di November, Disdik Banjarmasin Segera Rapat dengan GTPP Covid-19
Gua Batu Hapu ini juga banyak dihuni satwa liar jenis kelalawar dan monyet.
Jika Anda memasuki kawasan Gua Batu Hapu Tapin, jangan kaget karena banyak monyet yang bergelantungan di pepohonan.
Memasuki mulut gua menyusuri lorong gelap di dalam, ada kelelawar bergelantungan di langit gua Batu Hapu.
Menurut Komaruddin, sebelum Gua Batu Hapu dijadikan objek wisata alam, aroma tak sedap dipenuhi kotoran kelelawar atau kalong.
"Kotoran kelalawar itu diambil masyarakat untuk pupuk tanaman hingga tak bersisa," katanya.
Kotoran kelelawar diburu pelaku bisnis karena laku dijual dengan harga mahal sebagai pupuk berkualitas, tamanan cepat subur.
(banjarmasinpost.co.id/mukhtar wahid)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/gua-batu-hapu-hatungun-tapin-02.jpg)