Berita Banjarbaru
Titik Api di Kawasan Banjarbaru Menurun, Tim Karhutla Tetap Siaga
Guyuran hujan di Kota Banjarbaru membuat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah kota ini juga menurun.
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU-Seiring curah hujan terjadi di Kawasan Kota Banjarbaru, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kota Banjarbaru juga menurun.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie mengatakan
dalam sepekan terakhir ini, terjadi penurunan Karhutla di Kota Banjarbaru.
"Memang terjadi penurunan titik api, namun masih ada terpantau titik api, jumlahnya relatif kecil," katanya, Selasa, (20/10/2020).
Titik api terakhir terpantau pihaknya di musim penghujan ini, pada 14 Oktober lalu di kawasan Cempaka.
Baca juga: Pjs Wali Kota Kendarai Motor Trail, Benhard Pantau Langsung Daerah Rawan Karhutla di Banjarbaru
Baca juga: Kurangi Potensi Karhutla, Kadis LH Kalsel Sebut Ada 16 Unit Sekat Kanal di Lahan Desa Tatakan Tapin
Baca juga: Heli Chinook 16 kali Bom Air Karhutla di Batibati Tanahlaut, Api Langsung Teratasi dan Padam
Tepat di Jalan Pemasiran Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka. Luas lahan yang terbakar sekitar 0,02 hektar.
"Tahun lalu, puncak Karhutla di Banjarbaru terjadi pada Oktober, bahkan Nopember masih terjadi Karhutla pada tahun lalu. Alhamdulillah, tahun ini, pertengahan Oktober sudah terjadi penurunan Karhutla," tambahnya.
Meski terjadi penurunan titik api, ditegaskan Zaini bahwa pihaknya tetap waspada dan siaga serta melakukan pemantauan karhutla di wilayah Kota Banjarbaru.
Sebelumnya, jumlah luasan lahan yang terbakar pada September tadi mencapai 53 hektare. Luas ini tiga kali lipat dari luasan lahan yang terbakar pada Agustus lalu.
Untuk Agustus lalu, total lahan yang terbakar hanya 8,7 hektare. Untuk Juli, hanya ada 1,2 hektar.
Hal ini menunjukkan grafik kenaikan luasan lahan yang cukup signifikan pada September.
Pihaknya menduga, meluasnya karhutla di Banjarbaru selain faktor alam, juga ada faktor kesengajaan. Khususnya untuk membuka lahan.
"Kami menduganya ada sejumlah oknum yang membuka lahan dengan cara membakar. Tapi, belum bisa kita buktikan," katanya.
Meski begitu, pihaknya terus mengingatkan bahwa melakukan pembakaran lahan itu ada sanksinya.
Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan menghimbau agar warga Banjarbaru tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar.
Untuk itu, pihaknya bersama unsur TNI-Polri terus mensosialisasikan soal bahaya Karhutla kepada masyarakat Kota Banjarbaru.
Baca juga: Berstatus Siaga, 31 Bencana Karhutla Tercatat di BPBD Balangan
Sosialisasi terus berjalan, terutama di titik rawan. BPBD Banjarbaru ungkap Zaini sangat terbantu dengan keberadaan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di beberapa kelurahan.
Dari MPA itulah, informasi karhutla bisa cepat diketahui. Mereka melaporkan bila ada karhutla, sembari berupaya memadamkan hingga tim BPBD datang dengan unit mobil pemadam. (banjarmasinpost.co.id/aprianto)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/pjs-wali-kota-banjarbaru-bernhard-e-rondonuwu-pantau-rawan-karhutla.jpg)