Maulid Nabi 2020

MAULUD atau Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Hukum Memperingati Lahirnya Rasulullah 12 Rabiul Awal

Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta mengatakan maulid artinya kelahiran, sementara maulud artinya orang yang dilahirkan

Editor: Didik Triomarsidi
Freepik.com
Memperingati Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan pada Kamis (29/10/2020). 

Ahmadi menambahkan, pada dasarnya sah-sah saja.

"Terlebih di saat pandemi, nabi itu orangnya sangat baik kepada orang lain, lalu meneladani nabi itu hal yang baik."

"Berbagi, peduli sama orang misalnya," jelas Ahmadi.

Terkait perayaan pada tahun ini di tengah pandemi, Ahmadi menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad tidak wajib.

"Karena ini tidak wajib, kita tidak perlu mempertaruhkan apa yang dianggap sesuatu yang berbahaya," jelasnya.

Ahmadi mencontohkan hal ini dengan salat Jumat berjamaah di masjid bagi laki-laki yang sifatnya wajib bisa ditinggalkan hanya karena hujan deras yang bisa membuat kotor atau berbahaya.

"Kita melihat sudut pandang itu, apa lagi Maulid yang sifatnya tidak wajib," jelasnya.

Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta Ahmadi Fathurrohman Dardiri SThI MHum dalam acara OASE Tribunnews.com bertajuk 'Inilah Amalan dan Keutamaan di Hari Maulid Nabi Muhammad SAW'
Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta Ahmadi Fathurrohman Dardiri SThI MHum dalam acara OASE Tribunnews.com bertajuk 'Inilah Amalan dan Keutamaan di Hari Maulid Nabi Muhammad SAW' (YouTube/Tribunnews.com)

Hikmah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Ahmadi menjelaskan, hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang paling utama adalah teladan.

Beliau adalah manusia layaknya kita, tetapi ada sisi dalam diri Beliau yang tidak kita miliki.

"Yaitu Akhlak yang mulia," jelasnya.

Nabi Nabi Muhammad SAW memiliki jaminan masuk Surga, karena akhlaknya yang mulia, Beliau tetap berdoa, tetap beristigfar, tetap menjalankan kewajibannya seorang muslim.

"Jadi kita memperingati maulid, mengingat-ingat sosok Nabi, kita berusaha meniru."

"Pada akhirnya kehidupan kita bisa menjadi lebih tenang, kebutuhan spiritual terjawab," terangnya.

Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Terkait hal ini, Ahmadi mengambil pernyataan dari Kyai Adam Kosasih asal Subang.

Ada empat hal yang menjadi keutamaan dalam prosesi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW:

1. Syukur

"Kita merasa bersyukur atas hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini," jelasnya.

Lebih menyenangkan lagi, semua itu terekam baik dalam Alquran, hadist, dalam sunnahnya, dan informasi-informasi dari para sahabat.

2. Untuk Memuji

"Bukan berarti Nabi suka dipuji," ujarnya.

Ahmadi menjelaskan, fakta di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa, dan karenanya kita harus melalukan pujian kepadanya.

'Kalau bukan karena kamu Muhammad, Kalau bukan karena kamu Muhammad, Aku tidak menciptakan alam raya, itu kata Allah SWT dalam hadits Qudsi.

"Artinya, alasan keberadaan Nabi Muhammad sendiri itu adalah alasan yang bukan saja rasional, tetapi juga intelektual."

"Bahkan Allah itu menyatakan pentingnya sosok Muhammad, mungkin itu sulit dipercayai, tetapi itulah yang terjadi," terangnya.

Ahmadi mengatakan, kita sebagai pengikutnya, orang yang melihat Nabi Muhammad SAW sebagai figur, akan lebih sering memujinya.

"Untuk lebih melihat sosok Beliau untuk bisa masuk dalam diri kita," jelasnya.

3. Tholabul ilmi

Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pasti ada pengajian.

"Di titik tertentu, ini adalah momen mengembangkan pengetahuan," jelasnya.

Ahmadi menjelaskan, ketika wasiat takwa itu disampaikan, seringkali informasi yang ada mampu menimbulkan hikmah.

"Hikmah ini menjadi semangat tersendiri, hikmah itu kumpulan dari pengalaman, dalil, informasi tercampur jadi sampai."

"Dengan hikmah kita bisa merubah berbagai hal, mungkin adanya hikmah melalui pengajian-pengajian itu, level keimanan, pengetahuan dan kebaikan mungkin akan naik," terangnya.

4. Teladan

"Hubungan kita meneladani Nabi, melihat Nabi sebagai tuntunan, itu adalah cara kita menuju kepada Allah," terangnya.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW bisa dibilang sebagai wasilah kita kepada Tuhan kita.

"Nah ini merupakan empat keutamaan memperingati Maulid Nabi, sisanya dapat bersifat personal," jelasnya.

"Maulid Nabi merupakan cara kita melihat figur Nabi Muhammad, di balik figur ini terdapat latar belakangnya, pengalamannnya, dan semuanya."

"Kita memahami figur Nabi Muhammad tidak boleh sedikit-sedikit, misal hanya cara makan atau berpakaiannya saja."

"Itu boleh, tidak salah, namun sifatnya parsial. Akan lebih menarik dan membahagiakan lagi jika kita meniru Nabi Muhammad secara keseluruhan."

"Kita menjadi jujur saja, itu sudah luar biasa," terangnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hukum dan Hikmah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang Jatuh Pada Hari Ini, 29 Oktober 2020,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved