Desa Perajin Cobek di Kapuas
Melihat Perajin Cobek di Basungkai Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas
Sentra pembuatan cobek di Handil Sampurna, Desa Basungkai, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalteng, dipasarkan sampai Kalsel dan Kaltim
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Seorang lelaki terlihat fokus menatap kayu agak pipih di depannya, saat dibentuk sedemikian rupa, dengan penuh kehati-hatian.
Suara mesin dan pukulan di ujung pahat yang dilakukan lelaki bernama Basni tersebut, silih berganti terdengar dari kejauhan.
Ya, sudah lima tahun, warga Handil Sampurna, Desa Basungkai, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, itu jadi perajin Cobek.
Bersama para perajin lainnya, Basni menaruh harapan hidup dari cobek yang dibikinnya. Melihat aktivitasnya yang sudah tahunan, bisa dikatakan usaha itu tak hanya menopang hidup, namun sumber penghasilan pasti.
Baca juga: Mengunjungi Basungkai Kabupaten Kapuas, Melihat Perajin Cobek Batang Kelapa
Baca juga: Perajin di Basungkai Kabupaten Kapuas Bikin Sendiri Mesin Pembuat Cobek
Ada belasan pengrajin cobek di Desa Basungkai. Lokasi persisnya, di Handil Sampurna. Tak begitu jauh masuknya dari pintu gerbang tanda kawasan Desa Basungkai.
Basni menceritakan awal mulai jadi perajin cobek dilakukan secara manual. Menggunakan parang, membentuk batang pohon kelapa yang sudah dipotong untuk dijadikan cobek.
Hingga berjalan waktu, ia dan warga sesama perajin bisa membuat mesin rancangan sendiri. Sehingga pekerjaan jadi lebih mudah ketimbang dilakukan secara manual.
Saat di lokasi pembuatan, Basni melengkapi diri juga dengan kacamata. Hal itu menghindari percikan serbuk kayu Batang Kelapa melayang ke mata saat proses pembentukan cobek.
Baca juga: Begini Proses Membuat Cobek dari Batang Kelapa di Basungkai Kabupaten Kapuas
Baca juga: Pemasaran Cobek dari Basungkai Kabupaten Kapuas Sampai Kalsel dan Kaltim
"Beginilah aktivitas sehari-hari, membuat cobek dari batang kelapa," kata Basni saat diwawancarai Banjarmasinpost.co.id
Ia pun menceritakan proses membuat cobek. Mulai dari mencari bahannya, yakni batang pohon kelapa. Bisa juga batang pohon cempedak hingga mahoni.
Saat bahan siap, lalu dipotong menyesuaikan ukuran yang ingin dibuat. Cobek pun dibentuk dengan mesin rancangan sendiri. Lalu, proses merapikan hingga menjadi mulus menggunakan pahat dan amplas.

"Per hari bisa membuat sekitar 20 cobek dari batang kelapa ini," ujarnya yang juga Ketua RT 3 Handil Sampurna.
Jika di rata-rata, lanjutnya, per bulan bisa menghasilkan ratusan cobek. "Menyesuaikan pesanan dan ketersediaan bahan bakunya juga. Karena sekarang, mencari batang kelapa yang tua dan sesuai, sudah mulai sulit," ujarnya.
Basni pun tak terlalu pusing mencari pelanggan karena memang sudah ada langganan yang langsung mengambil pesanan cobek ke tempatnya. "Pemasaran di Kapuas hingga daerah Banjarmasin dan daerah lainnya di Kalsel, bahkan Kaltim," lontarnya.