Berita Kotabaru

Pakai Uang Bantuan ini, Warga Korban Kebakaran Kotabaru Mulai Dirikan Rumah Darurat

Beberapa warga eks korban kebakaran Kotabaru mulai mendirikan bangunan rumah darurat di lahannya.

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/helriansyah
Korban mulai mendirikan bangunan darurat di eks lokasi kebakaran 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Tidak terasa hampir sebulan pascakebakaran meluluh lantakan ratusan rumah di kawasan padat permukiman di lima RT di Kelurahan Kotabaru Tengah, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pascaperistiwa 152 kepala keluarga (KK) atau 500 jiwa kehilangan tempat tinggal, mulai menata kembali kehidupan mereka.

Beberapa warga eks korban mulai mendirikan bangunan rumah darurat di lahannya.

Bangunan rumah darurat cukup untuk berteduh keluarga, setelah beberapa waktu lalu para korban menerima bantuan uang tunai hasil kumpulan donasi dari berbagai pihak.

Baca juga: Sekda Said Akhmad Izinkan Korban Kebakaran Kotabaru Bangun Tempat Tinggal Sementara 

Baca juga: Tiap Kepala Keluarga Korban Kebakaran Kotabaru Terima Bantuan Uang Tunai Rp 8 Juta

Diserahkan simbolis Pjs Bupati Kotabaru Muhammad Syarifuddin.

Pengamatan banjarmasinpost.co.id di lapangan selain mendirikan bangunan rumah darurat, sebagian korban rumahnya rusak ringan pun mulai diperbaiki.

Meski dengan kondisi seadanya, cukup untuk mereka berkumpul keluarga.

Mawarti, salah seorang eks korban kebakaran mengatakan, mendirikan rumah daruratnl ukuran 3x6 meter.

"Ya cukup untuk berteduh saja. Ada kamar, sedikit ruang dapur itu sudah cukup," tuturnya.

Membangun rumah dengan kondisi seadanya, lanjut dia, material dibeli dari uang sumbangan dikumpulkan.

"Kalau tidak dipakai, dibelikan material. Lama kelamaan habis. Mending dibangunkan rumah dulu," ujarnya.

Sementara belum ada kepastian dari pemerintah, terkait rencana hibah bangunan perumahan oleh Kementerian PUPR.

"Belum ada kepastian. Kalau misal jadi dibangunkan, tidak apa walau dibongkar lagi," jelasnya.

Oleh karena itu, sambung Mawarti, bangunan rumah darurat dibangun tidak berukuran besar.

"Kalau ngontrak rumah ya sama saja. Kalau habis uangnya malah jadi pusing. Mending dibangunkan rumah. Takutnya kalau pembangunan perumahan molor waktunya," ucapnya.

Sementara Sekdakab Kotabaru H Said Akhmad belum lama tadi, mengizinkan bila ada eks korban kebakaran ingin membangun rumah darurat.

Baca juga: Bank Kalsel Serahkan Bantuan Rp 100 Juta bagi Korban Kebakaran Kotabaru

Hanya, Said berpesan warga  agar tidak membangun bangunan terlalu besar.

Maksudnya, agar ketika ada tim melakukan pengukuran lahan, rencana pembangunan rumah sehat tidak terhambat.

"Silakan membangun, tapi kalau bisa jangan menjorok ke muka," ucap Said. (banjarmasinpost.co.id/helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved