Berita Banjarmasin
Pilkada Serentak 2020, Potensi Sampah di Banjarmasin Diprediksi Meningkat
Menjelang Pilkada serentak 2020, potensi sampah di Banjarmasin pun diprediksi bakal mengalami kenaikan.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perhelatan Pilkada Banjarmasin 2020 sudah hampir di depan mata, bahkan hanya tinggal hitungan hari saja lagi, tepatnya 9 Desember 2020.
Dan menjelang gelaran pesta demokrasi tersebut, potensi sampah di Banjarmasin pun diprediksi bakal mengalami kenaikan.
Terlebih seperti diketahui salah satu tahapan penting dalam Pilkada Banjarmasin 2020 adalah masa kampanye.
Tahapan kampanye pun hanya tinggal hitungan hari saja lagi akan berakhir, sehingga Alat Peraga Kampanye (APK) milik pasangan calon (paslon) pun akan menjadi potensi sampah.
Baca juga: Kerahkan Puluhan Petugas, Surat Suara Pilkada Banjarmasin 2020 Selesai Dilipat
Baca juga: Temui Warga Pekapuran A, Petahana di Pilkada Banjarmasin Terima Aspirasi Terkait Pemeliharaan Sungai
"Jadi sampah itu bisa timbul akibat adanya berbagai kegiatan. Apalagi ada kegiatan Pilkada, yang salah satu tahapannya adalah masa kampanye yang memanfaatkan APK berupa baliho, spanduk dan sebagainya. Tentu ini akan menjadi potensi sampah," ujar Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki.
Marzuki pun memperkirakan potensi sampah yang muncul dari APK paslon ini bakal mencapai puluhan ton nantinya.
Terlebih dirinya sudah mendapat informasi, pada salah satu percetakan yang menyediakan APK paslon bahkan mencapai 20 ton.
"Jika rata-rata setiap paslon memakai 10 ton, maka potensi sampah APK yang dihasilkan oleh ke enam paslon (Pilkada Banjarmasin dan Pilkada Kalsel) maka potensi sampahnya bisa mencapai puluhan ton," ucap pria yang biasa disapa bang Jack itu.
Baca juga: Dukung AnandaMU di Pilkada Banjarmasin 2020, KPPG Dampingi Hj Ananda Blusukan Bagikan APK
Jack pun mengimbau seluruh paslon agar bijak dalam menyikapi potensi sampah tersebut, dengan menginstruksikan masing-masing tim dan anggotanya untuk menerapkan prinsip 3R atau kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle).
"Kalau menerapkan reduce, reuse dan recycle benar-benar, Insya Allah tidak banyak menghasilkan potensi sampah," pungkasnya.(banjarmasinpost.co.id/frans rumbon)
