Berita Tanahlaut
Jembatan Gantung Mulai Reot, Warga Pantaiharapan Tala Langsung Swadaya Lakukan Perbaikan
Kondisi fisik jembatan gantung menuju Desa Pantaiharapan, Kecamatan Bumimakmur, Kabupaten Tanahlaut mulai reot. Warga pun gotong royong memperbaiki
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kondisi fisik jembatan gantung menuju Desa Pantaiharapan, Kecamatan Bumimakmur, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai reot.
Bahkan di bagian tengah ada dua tempat lantai papannya yang keropos dan memunculkan lubang menganga.
Kondisi itu cukup rawan dilintasi, apalagi saat ini sedang musim pasang naik air laut.
"Ini pas lagi musim pasang dalam. Bagian tengah jembatan calap sekitar 30 sentimeter," papar Kepala Desa Pantaiharapan Bahrul Maji kepada banjarmasinpost.co.id, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Sungai Meluap, Jembatan Gantung Desa Marias Balangan Terendam, Warga Tak Berani ke Kebun
Baca juga: Akses Terbatas, Warga Candi Laras Tapin Berharap Jembatan Gantung Alternatif
Baca juga: Sentra Perajin Akar Jangang Desa Beringin B Kecamatan CLS Tapin, Aksesnya Melewati Jembatan Gantung
Dikatakannya, pasang dalam air laut terjadi sekitar pukul 23.00 Wita.
Siklus pasang dalam terjadi tiap bulan dan berlangsung sekitar sepekan.
Ia mengatakan beberapa hari lalu ada warganya yang hampir terjatuh di lubang tersebut. Karena itu pihaknya secara swadaya langsung bergotong-royong.
"Rabu kemarin kami gotong-royong menutup lubang tersebut, mulai pukul 15.00 Wita dan selesai pukul 22.00 Wita," papar Bahrul.
Beberapa lantai jembatan yang mulai keropos juga diganti menggunakan kayu ulin. "Kebetulan ada warga yang punya bahannya, jadi bisa untuk menalangi dulu. Usulan perbaikan sudah kami ajukan ke Dinas PUPRP Tala, semoga bisa segera ditindaklanjuti," tandasnya.
Bahrul menuturkan jembatan gantung tersebut dibangun Pemkab Tala sekitar 2013 lalu. Saat ini kondisinya mulai mengalami kerusakan seperti sebagian papan lantai keropos dan tali sling juga mulai rusak.
Panjang jembatan tersebut sekitar 40 meter dan lebar sekitar 1,5 meter.
Secara administratif, jembatan itu masuk wilayah Desa Sungairasau, namun yang lebih sering melintasinya adalah warga Pantaiharapan.
"Tiap hari ada saja warga kami yang melewatinya seperti anak sekolah dan guru-guru yang mengajarnya di SD di kampung kami," paparnya.
Karena itu pihaknya sangat berharap perawatan jembatan tersebut dimaksimalkan karena sangat vital.