Berita Kesehatan
Rapid Antigen dan Swab Antigen Ramai Dibahas, Ternyata Ini Kesamaannya
Belakangan ini pembahasan soal topik rapid antigen dan swab antigen ramai di media sosial. Ternyata inilah kesamaan keduanya
Terkait pengujian rapid test antigen sebagai syarat perjalanan dinilainya cukup tepat.
Dketahui, sejumlah perusahaan sebelumnya telah menerapkan persyaratan rapid test antibodi kepada masyarakat sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi darat maupun udara.
"Keputusan menggunakan swab antigen atau rapid antigen sebagai pengganti rapid test antibodi untuk syarat perjalanan merupakan keputusan yang cukup tepat," lanjut dia.
Apa itu rapid test antigen
Karena menjadi istilah yang belum dikenal banyak orang, Adam menjelaskan, rapid test antigen merupakan salah satu pengujian virus corona dengan mendeteksi protein virus (antigen).
Berbeda dengan rapid test antibodi, rapid antigen ini cara pemeriksaannya menggunakan swab nasofaring atau orofaring, mirip seperti PCR.
Tujuannya mendapatkan virus pada sampel lendir yang diambil dari dalam hidung ataupun tenggorokan.
" Rapid antigen ini cara kerja awalnya mendeteksi protein virus (antigen) dalam jumlah cukup banyak, kemudian antibodi di alat rapid test. Selanjutnya menghasilkan sinyal positif rapid test antigen," katanya lagi.
Selain itu, Adam mengungkapkan bahwa rapid antigen ini dimungkinkan menujukkan hasil negatif meskipun pasien masih dapat menularkan Covid-19.
Baca juga: Bagian Tubuh yang Diperiksa Saat Rapid Antigen, Ini Bedanya dengan Rapid Test Antibodi dan PCR
Baca juga: Jalur Udara Menjadi Fokus Pemeriksaan Hasil Rapid Test Antigen Covid-19 Keluar Masuk Jakarta
Sebab, rapid antigen memiliki sensitvitas maksimal 94 persen, dan spesifisitas sebesar lebih dari 97 persen.
"Risiko negaitf palsu tinggi, terutama bila viral load rendah atau sebelum 1-3 hari pra-gejala dan sudah lebih dari 7 hari gejala muncul," kata Adam.
Viral load merupakan prediksi jumlah virus yang ada di dalam tubuh berdasarkan hasil CT-Value PCR.
Jika menilik pada tingkat keefektifan, Adam mengatakan masa swab antigen memiliki akurasi tinggi, hampir sama dengan waktu pasien Covid-19 berisiko menularkan ke orang lain.
Adapun masa swab antigen akurasi tinggi ini terjadi setelah masa infeksius atau setelah hari ke-10 setelah bergejala.
Anjuran lain penggunaan rapid test antigen