Berita Banjarbaru

Anak di Bawah Umur Dominasi Jumlah Pasien Rehabilitasi Narkoba di Banjarbaru

data Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarbaru sepanjang 2020 ini, ada total 83 pasien rehabilitasi yang mereka tangani selama tahun 2020.

Penulis: Aprianto | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/aprianto
AKBP Husni Thamrin bersama petugas BNNK Banjarbaru saat menyampaikan capaian di akhir tahun 2020. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kalangan anak di bawah umur rentan menjadi sasaran empuk penyalahgunaan narkoba di Kota Banjarbaru.

Dari data Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarbaru sepanjang 2020 ini, ada total 83 pasien rehabilitasi yang mereka tangani selama tahun 2020.

Dari 83 klien ini, Kepala BNNK Banjarbaru, AKBP Husni Thamrin mengatakan pasien yang direhabilitasi terdiri dari beberapa kategori usia dan profesi.

"Profesi swasta masih mendominasi, tetapi faktanya kalangan pelajar bahkan yang masih di bawah umur juga ada direhabilitasi. Mereka yang mendominasi dari kalangan swasta di usia 25-40 tahun," kata AKBP Husni Thamrin, Selasa, (22/12/2020) saat rilis pencapaian akhir tahun.

Baca juga: Ryan Kaji, Bocah 9 Tahun YouTuber Berpendapatan Tertinggi di Dunia 2020, Baim Wong & Raffi Lewat

Baca juga: Pekerjaan Adit Calon Suami Ayu Ting Ting Sebenarnya Diungkap, Putri Rozak Terima Kondisi Kekasih

Baca juga: Kalimat Sakti Aldebaran di Ikatan Cinta Dibahas Arya Saloka, Lawan Main Amanda Manopo : Keluar Aja

Dari puluhan orang yang direhabilitasi ini, ada 15 orang dari kalangan pelajar dari tingkat SMP dan SMA.

Ada juga anak-anak yang usianya masih di bawah 16 tahun.

Untuk jenis narkotika yang digunakan kata Husni juga bervariasi.

Narkotika jenis sabu-sabu masih mendominasi dengan persentase mencapai 49,4 persen.

Sisanya ada ganja, ekstasi, magic mushroom, obat-obatan melebihi dosis hingga lem fox.

Para klien ini, dikatakan Husni telah menjalani rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama Banjarbaru.

Namun ada juga sebagian diantaranya yang dirujuk ke RSJ Sambang Lihum dan Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Kalimantan Timur.

Untuk rawat inap dirujuk ke RSJ Sambang Lihum sebanyak tiga orang, kemudian di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah ada dua orang, dan sebagian lagi dikembalikan ke Dinas Sosial untuk pembinaan.

Bila dibanding dengan data 2019 lalu, ada peningkatan dalam hal jumlah klien.

Pada 2019 lalu ada 78 klien, sehingga ada peningkatan lima orang untuk tahun ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved