Ekonomi dan bisnis

Harga Kedelai Naik Rp 1000, Perajin Tempe di Banjarbaru Terpaksa Kurangi Volume

Perajin tempe di Banjarbaru terpaksa mengurangi ukuran tempe olahannya karena harga kedelai di pasaran naik.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Pedagang Tempe dan Tahu serta kedelai di Banjarbaru bernama Niken. 

Selain itu, juga ada Rahman mengaku pilih setop sementara produksi tahu mengingat harga kedelai yang melonjak tinggi. 

Adapun Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Kalsel, Birhasani menjelaskan bahwa berdasarkan monitoring  di pasar di Banjarmasin harga  kedelai hari ini terjadi kenaikan antara Rp 500 sampai Rp 1.000; sedangkan harga tahu dan tempe masih tidak terjadi kenaikan dari harga sebelumnya.

Menurutnya, untuk kedelai Indonesia memang sebagiannya masih impor, terutama dari Amerika. Mengingat  sekarang ini permintaan China terhadap kedelai dari Amerika meningkat tajam, ini berpengaruh kepada  Indonesia, mungkin harga beli China lebih baik dari kita.

Baca juga: Tempe Sambal Goreng Kering Bekal Anak Kos, Begini Resep Bahan dan Cara Mudah Membuatnya

Hal ini Juga disebabkan keterbatasan  kontainer internasional/ekspor di Amerika Serikat sehingga berakibat lambatnya mendapatkan kontainer tersebut untuk tujuan Indonesia.

"Kondisi ini, berdampak kepada kurangnya pasokan kedelai ke industri-industri di Indonesia yang pada akhirnya berakibat naiknya harga kedelai sebagai bahan baku industri, " papar Birhasani. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved