Berita Viral

Trending di Twitter, Jack Ma 'Lenyap Misterius' Usai Kritik Pemerintah China

Nama Jack Ma menduduki posisi teratas sebagai topik paling banyak dibicarakan di jagad Twitter Indonesia. Ada apa dengan Jack Ma?

Editor: Didik Triomarsidi
Bloomberg
Bos Alibaba Group, Jack Ma 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Miliarder China Jack Ma menghilang usai mengkritik pemerintah China.

Bahkan, hilangnya Jack Ma dikabarkan sudah sejak bulan Oktober 2020.

Sosial media Jack Ma pun nampak tidak ter-update sejak bulan tersebut.

Bahkan hari ini, Senin (4/1/2021), tanda pagar alias tagar " Jack Ma" menjadi trending di Twitter.

Baca juga: Bukan Alibaba.com, Jack Ma Makin Kaya karena Perusahaan Ini Pecahkan Rekor Penjualan

Baca juga: Bos Tencent Depak Jack Ma dari Orang Terkaya China, Gara-gara Saham PUBG Melonjak

Baca juga: Jadi Orang Terkaya di Asia, Jack Ma Geser Posisi Miliarder India, Virus Corona Penyebabnya?

Nama Jack Ma menduduki posisi teratas sebagai topik paling banyak dibicarakan di jagad Twitter Indonesia.

Hingga pukul 11.00 WIB, ada lebih dari 17.000 twit yang membicarakan miliarder asal China tersebut.

Setelah dilihat isi dari twit para warganet, topik yang diperbincangkan soal spekulasi keberadaan Ma yang disebut sudah beberapa bulan ini tidak terlihat di hadapan publik.

Isu yang berkembang, Ma mulai tak terlihat setelah dirinya melontarkan kritik kepada Pemerintah China yang dipimpin Presiden Xi JIn Ping.

"Di mana Jack Ma?" tulis salah satu akun, mengomentari unggahan akun lain yang menyebut Ma tak terlihat setelah mengkritik sistem pemerintahan China.

Tangkapan layar Jack Ma menjadi trending teratas Twitter Indonesia pada Senin (4/1/2021).
Tangkapan layar Jack Ma menjadi trending teratas Twitter Indonesia pada Senin (4/1/2021). (Twitter)

Sebelumnya, Ma batal tampil dalam acara final sebuah talent show yang digagasnya, Africa's Business Heroes sebagai juri. Kehadirannya sudah dijadwalkan, hingga akhirnya digantikan oleh orang lain.

Nama Jack Ma juga tidak ada dalam daftar juri dan tak lagi muncul pada video promosi program televisi tersebut.

Juru Bicara Alibaba mengatakan, Ma tidak bisa hadir karena ada jadwal yang bertabrakan.

"Karena konflik jadwal, Bapak Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panel juri di final Africa's Business Heroes awal tahun ini," kata juru bicara tersebut, dikutip dari The Sun, Sabtu (2/1/2021).

Kritik pemerintah dan investigasi Alibaba

Pengusaha 56 tahun itu sempat menyindir Pemerintah China dengan menyebut sistem regulasi keuangan di China menghambat inovasi sehingga harus direformasi untuk mendorong pertumbuhan.

"Sistem keuangan saat ini adalah warisan era industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda," kata dia, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kritik itu disampaikan oleh Ma pada sebuah acara di Shanghai, 24 Oktober 2020.

Tak lama setelah itu, Administrasi Negara untuk Urusan Pasar (SAMR) China mulai melakukan investigasi terkait dugaan praktik anti-monopoli di perusahaan yang didirikan Ma, Alibaba Group Holding Ltd.

Usahanya pun akan diawasi dengan lebih ketat.

Tidak hanya itu, China disebut telah membentuk satgas khusus untuk mengawasi afiliasi Alibaba, Ant Group Co.

Satgas ini dipimpin oleh Komite Stabilitas dan Pebangunan Keuangan (FSDC) dan sejumlah departemen bank sentral China, serta regulator lainnya.

Satgas ini nantinya akan secara rutin memanggi Ant Group untuk mengumpulkan data, mempelajari restrukturisasi, serta menyusun aturan lain di industri teknologi finansial (tekfin).

Saham anjlok

Adanya pengawasan yang dilakukan secara intens selama beberpa minggu terhadap jalannya raksasa perusahaan teknologi China itu membuat bisnis Alibaba jeblok.

Jack Ma juga disebut dipaksa untuk membatalkan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang menyebabkan saham Ant Group gagal mencetak rekor terbesar dalam sejarah listing di bursa saham dunia.

Akibatnya, harga saham merosot di bursa Hong Kong, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (25/12/2020).

Pada sesi penutupan perdagangan 24 Desember 2020, harga saham Alibaba turun 8 persen. Sementara, jika dihitung sejak titik puncak di bulan Oktober, harga saham ini telah terjun sebanyak 26 persen.

Oleh sebab itu, nilai valuasi Alibaba yang mencapai 240 miliar dollar AS hangus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trending di Twitter, Ada Apa dengan Jack Ma?", Klik untuk baca:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved