Imlek 2021
IMLEK 2021, Perjalanan Cap Go Meh di Indonesia, Dilarang Soeharto Dibebaskan Gus Dur
Dilansir dari National Geographic, kata Imlek berasal dari dialek Hokkian atau bahasa Mandarin Yin Li yang berarti kalender bulan.
Budaya China juga memberikan pengaruh pada perkembangan teknik produksi dan budi daya berbagai komoditas seperti gula, padi, arak, tiram, udang, garam, dan lainnya.
Bahkan China juga memberikan pengaruh besar pada sistem kongsi, teknik kemaritiman, perdagangan, dan sistem moneter di Jawa.
Buku Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 (2014) karya Anthony Reid mengatakan kemunculan China memiliki peran penting dalam perdagangan dunia. Ketika itu rempah-rempah merupakan komoditas utama dalam perdagangan antarbenua.
Oleh karena itu permintaan rempah-rempah dari Maluku ke Laut Tengah mengalami lonjakan. Sehingga banyak armada China yang dikirim ke Asia Tenggara.
Perayaan Imlek Orde Lama
Pada era Orde Lama, Imlek tidak bisa terlepas dari dimensi politik. Saat itu, Presiden Soekarno membangun persahabatan dengan pemerintah China. Untuk itu, perayaan Imlek diberikan tempat.
Hal tersebut dibuktikan dengan Ketetapan Pemerintah tentang Hari Raya Umat Beragama Nomor 2/OEM Tahun 1946.
Pada butir Pasal 4 disebutkan, Tahun Baru Imlek, Ceng Beng (berziarah dan membersihkan makam leluhur) dan hari lahir serta wafatnya Khonghucu sebagai hari libur.
Presiden Soekarno pernah mengundang Menteri Luar Negeri China, Zhou Enlai untuk datang pada Koferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955. Konferensi tersebut melahirkan Dasasila Bandung.
Di era tersebut, juga tercatat seorang etnis Tionghoa menjadi gubernur DKI Jakarta, Henk Ngantung. Seorang seniman pelukis yang membuat sketsa Tugu Selamat Datang di depan Bundaran Hotel Indonesia.
Perayaan Imlek Orde Baru

Pada masa Orde Baru, etnis Tionghoa mengalami kekangan dari pemerintah. Presiden Soeharto mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) No 14/1967 tentang Pembatasan Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Tiongkok
Inpres tersebut menetapkan bahwa seluruh upacara agama, kepercayaan dan adat istiadat Tiongkok hanya boleh dirayakan di lingkungan keluarga dan dalam ruangan tertutup.
Dengan adanya Inpres, seluruh perayaan tradisi dan keagamaan etnis Tinghoa termasuk Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, dan sebagainya dilarang dirayakan secara terbuka.
Bahkan tarian Barongsai dan Liong dilarang dipertunjukkan pada publik.
Kebijakan represif tersebut dikeluarkan karena Orde Baru khawatir muncul kembali benih-benih komunis melalui etnis Tionghoa.