Berita Internasional
Jadi Biang Rusuh di AS, Twitter Ancam Blokir Trump Selamanya, YouTube dan Facebook Menyusul
Twitter yang merupakan aplikasi microblogging mengancam bakal memblokir akun Presiden AS Donald Trump selamanya.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAN FRANCISCO - Setelah kicauan demi kicauan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyulut kerusuhan dalam demonstrasi di Washington DC.
Twitter yang merupakan aplikasi microblogging mengancam bakal memblokir akun Presiden AS Donald Trump selamanya.
Ancaman itu dilontarkan Twitter karena kicauan demi kicauan sang presiden menyulut kerusuhan dan kekacauan di Washington DC.
Seperti yang terjadi sepanjang Rabu (6/1/2020), Trump yang sekarang berusia 74 tahun itu terus berkicau bagaimana terjadi kecurangan pada Pilpres AS 3 November 2020 lalu.
Baca juga: Donald Trump Larang Aplikasi Pembayaran Asal China Beroperasi, Total 8 Buah
Salah satunya adalah twit tentang klaim ada yang menemukan 50.000 surat suara pada Selasa malam waktu setempat (5/1/2020).
"AS baru saja dibodohi. Proses pemilu kita bahkan lebih buruk dari negara dunia ketiga!" ujar dia di Twitter.
Tak pelak, Twitter langsung memberikan tanda pada twit-nya karena dianggap tidak sesuai dengan fakta bahwa pilpres berlangsung adil.
Tak cukup sampai di situ, si presiden juga mengunggah kicauan lain yang menyiratkan dukungan bagi ricuhnya demo AS.
Dalam twit-nya, presiden ke-45 "Negeri Uncle Sam" itu memaklumi jika pendukungnya marah dan merangsek ke Gedung Capitol.
Baca juga: Kalah di Pilpres AS, Terungkap Fakta Trump Memaksa Ikut Main di Film Home Alone 2, Lihat Video Ini
"Inilah akibatnya jika kemenangan besar di pemilu yang suci direnggut dari patriot hebat yang diperlakukan tidak adil," kata dia.
Selain itu, dia juga mengunggah video berisi pernyataan bahwa dia memahami jika massa MAGA (Make America Great Again) marah.
Meski, dia kemudian mengurangi nada dengan tak hanya meminta pendukungnya pulang, namun juga agar mematuhi penegak hukum.
Kali ini Twitter tidak memberi ampun. Selain memberikan tanda ke twit-nya, aplikasi microblogging itu juga meminta tiga kicauan lainnya dihapus.
Tak hanya itu, sebagaimana diberitakan BBC, aplikasi yang bermarkas di San Francisco itu mengumumkan mengunci akun presiden dalam 12 jam ke depan.
"Sebagai hasil dari situasi panas dan kisruh yang terjadi di Washington DC, kami meminta tiga twit @realDonaldTrump dihapus."